Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Benturan Kekuatan dan Tekanan Eksternal Internal Partai Beringin

Pernyataan ini semakin mempertegas bahwa mundurnya Airlangga bukanlah hal yang sederhana dan melibatkan banyak kepentingan di balik layar.

Profil dan Karier Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto, yang lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962, merupakan salah satu politikus senior di Indonesia. 

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Tiga Kelompok Dorong Munaslub Partai Beringin

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Apa Strategi Selanjutnya bagi Partai Beringin?

Ia dikenal sebagai putra dari Hartarto Sastrosoenarto, seorang tokoh penting di era Orde Baru yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada masa Kabinet Pembangunan IV dan V di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. 

Hartarto Sastrosoenarto dikenal berperan besar dalam pengembangan industri di Indonesia pada masa itu.

Airlangga sendiri mengawali karier politiknya dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 2004. 

Ia terpilih dari daerah pemilihan Jawa Barat IV dan kembali terpilih pada periode 2009 dari daerah pemilihan Jawa Barat V melalui Partai Golkar. 

Karier politiknya terus bersinar hingga ia dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Kerja Presiden Joko Widodo pada tahun 2016.

Pada tahun 2019, Airlangga Hartarto kembali menempati posisi strategis sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI di Kabinet Indonesia Maju. 

Dalam peran ini, Airlangga dikenal sebagai salah satu arsitek utama kebijakan ekonomi di Indonesia, termasuk dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Keluarga dan Kehidupan Pribadi

Airlangga Hartarto menikah dengan Yanti K. Isfandiary, seorang wanita yang juga berasal dari keluarga dengan latar belakang kuat dalam bidang ekonomi dan sosial. 

Bersama Yanti, Airlangga dikaruniai delapan anak, yang diberi nama Adanti, Ravindra, Audi, Dines, Bianda, Latascha, Maisara, dan Natalie.

Sumber: