Bahlil Lahadalia dan Spekulasi Penunjukan Jokowi Sebagai Dewan Pembina Golkar: Masa Depan Politik Golkar

Bahlil Lahadalia dan Spekulasi Penunjukan Jokowi Sebagai Dewan Pembina Golkar: Masa Depan Politik Golkar

Bahlil Lahadalia dan Spekulasi Penunjukan Jokowi Sebagai Dewan Pembina Golkar: Masa Depan Politik Golkar.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Hak ini menjadikan Bahlil sebagai formatur tunggal yang memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa struktur kepengurusan Golkar dapat mengakomodasi kepentingan partai dalam menghadapi berbagai tantangan politik ke depan.

Adies Kadier menambahkan bahwa penyusunan kepengurusan baru Golkar harus dilakukan dengan cepat, mengingat waktu yang terbatas untuk mendaftarkan struktur kepengurusan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). 

Setelah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham, Golkar baru dapat mengajukan kepengurusan baru ini ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai persiapan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan datang.

BACA JUGA:Partai Golkar Siap Ubah AD/ART: Jokowi-Gibran Masuk Bursa Munas XI?

BACA JUGA:Tidak Jera 2 Kali Dipenjara, Novriansyah Kembali Ditangkap Satresnarkoba Polres Prabumulih

Spekulasi Penunjukan Jokowi sebagai Dewan Pembina Golkar

Salah satu spekulasi yang mencuat di kalangan kader Golkar adalah kemungkinan penunjukan Presiden Jokowi sebagai Dewan Pembina Golkar. 

Isu ini muncul setelah beredarnya surat yang menyebutkan adanya permintaan dari sejumlah kader Golkar agar Jokowi mengambil peran tersebut. 

Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai hal tersebut. 

Adies Kadier menegaskan bahwa belum ada nama Jokowi yang muncul dalam pembahasan internal partai terkait posisi Dewan Pembina.

BACA JUGA:Bahlil Lahadalia Menguat Sebagai Calon Tunggal Ketua Umum Golkar: Partai Beringin Menyongsong Era Baru

BACA JUGA:Airlangga Mundur dari Ketua Umum Golkar: Tiga Alasan Bahlil Lahadalia Tepat Pimpin Partai Beringin

Meskipun demikian, peluang Jokowi untuk menduduki posisi tersebut tidak sepenuhnya tertutup. 

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar, Bahlil sebagai Ketua Umum memiliki hak prerogatif untuk menunjuk siapa saja yang dianggap layak menduduki posisi tersebut. 

Jika Bahlil melihat bahwa kehadiran Jokowi di Dewan Pembina dapat memberikan manfaat strategis bagi Golkar, tidak menutup kemungkinan mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan dipilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: