Cegah Banjir, Pemkot Prabumulih Normalisasi Sungai Kelekar

Cegah Banjir, Pemkot Prabumulih Normalisasi Sungai Kelekar-Foto: PRABU/PALPOS.ID-
Seraya menuturkan anggaran normalisasi Sungai Kelekar berasal dari dana bantuan gubernur (Bangub) 2024. “Total anggarannya Rp38 miliar,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa proyek ini memiliki prioritas untuk mengeruk sungai yang mengalami pendangkalan.
BACA JUGA:Tok, Sah! DPT Pilkada Prabumulih 2024 Sebanyak 144.157 Pemilih
“Pendangkalan akan kita angkat agar aliran air tidak terhambat. Namun, kita tidak akan memperlebar sungai untuk menghindari konflik dengan masyarakat sekitar yang tinggal di sepanjang bantaran sungai,” kata Virza.
Hal ini mengingat banyaknya bangunan dan rumah warga yang sudah berdiri di tepi Sungai Kelekar.
Lebih lanjut Virza Anggi menekankan bahwa talud hanya akan dipasang di daerah-daerah yang memang sangat membutuhkan.
“Kita akan fokus pada daerah-daerah yang sangat rawan dan sudah mengalami kerusakan. Ini dilakukan untuk mencegah risiko longsor yang bisa lebih parah jika dibiarkan,” paparnya.
BACA JUGA:Safari Jum’at, Kapolres Prabumulih: Masjid Tempat Ibadah, Bukan Untuk Kampanye Politik
Meski pemasangan talud akan dilakukan secara selektif, pengerukan sungai akan tetap dilakukan di sepanjang aliran Sungai Kelekar yang melintasi empat kecamatan tersebut.
Normalisasi ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir di daerah-daerah yang sering terdampak setiap musim hujan.
Upaya pemerintah kota dalam melakukan normalisasi Sungai Kelekar ini disambut positif oleh masyarakat setempat, terutama mereka yang tinggal di sepanjang bantaran sungai.
Hendra, salah seorang warga Kelurahan Majasari, mengungkapkan harapannya agar pengerukan dan pemasangan talud di kawasan Majasari bisa segera dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: