Sistem Barcode MyPertamina Mulai Diterapkan di Prabumulih, Sejumlah Pengemudi Kebingungan

Sistem Barcode MyPertamina Mulai Diterapkan di Prabumulih, Sejumlah Pengemudi Kebingungan

Salah satu konsumen SPBU Cambai Prabumulih sedang bertransaksi menggunakan barcode di Aplikasi My Pertamina-Foto : Prabu-

Kebingungan ini tak pelak membuat antrean di beberapa SPBU, karena banyak pengendara yang terpaksa mendaftar di lokasi saat akan mengisi BBM.

Selain itu, beberapa pengendara mengaku tidak siap dengan sistem baru ini, terutama bagi mereka yang belum memahami teknologi dan cara penggunaan aplikasi tersebut. 

BACA JUGA:Hormati Keputusan Mahkamah Partai, Plt Ketua PPP Prabumulih: DPP PPP Belum Menerbitkan SK Terbaru

BACA JUGA:Serahkan Kunci Hasil Bedah Rumah, PEP Limau Field: Ini Mencerminkan Komitmen Perusahaan

"Sebenarnya bagus kalau memang ini untuk kebaikan dan keteraturan, tapi kendalanya di sini banyak yang dak paham soal aplikasi," ungkap seorang pengendara lainnya.

Sementaram Deny, pengawas di SPBU 24.311.39 Cambai, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menerapkan sistem barcode sejak lama, namun baru beberapa hari terakhir memberlakukan aturan tegas yang melarang pengisian BBM bagi kendaraan yang tidak terdaftar di MyPertamina.

Menurut Deny, kebijakan ini bukan sepenuhnya keputusan lokal, melainkan instruksi dari pusat yang harus diikuti oleh semua SPBU di Indonesia.

"Kita hanya mengikuti aturan dari pusat. Pengendara memang diwajibkan menggunakan barcode MyPertamina, dan kami memberikan layanan untuk membantu pendaftaran di lokasi bagi pengendara yang belum mendaftar," jelas Deny.

Namun demikian, ia mengakui bahwa penerapan aturan ini belum berjalan mulus karena banyaknya pengendara yang belum terbiasa dengan sistem baru ini.

Untuk membantu para pengendara yang kesulitan, beberapa SPBU telah menyediakan layanan bantuan pendaftaran di tempat.

Namun, hal ini tidak serta merta menyelesaikan masalah, karena banyak pengendara yang merasa bahwa proses pendaftaran melalui aplikasi memerlukan waktu dan kadang terganggu oleh masalah teknis.

"Kadang servernya down, atau proses verifikasinya lama. Jadi, memang ada beberapa tantangan di awal ini," tambah Deny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: