Prabowo Berkomitmen Kejar Pengemplang Pajak Kelapa Sawit: Potensi Pendapatan Rp300 Triliun

PALPOS.ID - Prabowo Berkomitmen Kejar Pengemplang Pajak Kelapa Sawit: Potensi Pendapatan Rp300 Triliun.

Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap para pengusaha nakal di sektor kelapa sawit yang diduga mengemplang pajak dan merugikan negara. 

Dari hasil audit yang masih berjalan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), ditemukan potensi kehilangan penerimaan negara hingga mencapai Rp300 triliun akibat kelalaian pembayaran pajak dari industri kelapa sawit.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), melalui Kepala BPKP Yusuf Ateh, membenarkan adanya temuan signifikan terkait praktik pengemplangan pajak di sektor perkebunan kelapa sawit. 

BACA JUGA:Laka Tunggal, Fortuner Terperosok di Perkebunan Sawit di OKU

BACA JUGA:Dua Petani Ketangkap Tangan Mencuri Buah Kelapa Sawit Milik PT SBI

Namun, Yusuf Ateh menyatakan bahwa rincian lengkap dari hasil audit tersebut belum bisa dipublikasikan karena masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. 

"Masih dalam proses diaudit sekarang," kata Yusuf dalam konferensi pers, Jumat (11/10/2024).

Prabowo, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, sudah mengantongi data para pengusaha yang terlibat dalam praktik tersebut. 

Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang ketat serta langkah-langkah korektif guna memastikan tidak ada satu pun pihak yang lolos dari kewajiban pajaknya. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Tiga Calon Provinsi Daerah Otonomi Baru Penghasil Karet dan Kelapa Sawit

BACA JUGA:Produktif ! Warga Binaan Lapas Sekayu Bikin 20 Keranjang Sawit dalam Seminggu

Prabowo bertekad mengoptimalkan potensi pendapatan negara dari sektor kelapa sawit yang selama ini banyak diabaikan.

Potensi Pendapatan Negara dari Pengemplang Pajak

Salah satu anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengungkapkan bahwa selama ini masih banyak potensi penerimaan pajak yang belum dikumpulkan, baik dari sektor kelapa sawit maupun sektor-sektor lain.

Sumber: