Pemekaran Wilayah Kabupaten Bima Timur: Peluang dan Tantangan di Nusa Tenggara Barat

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Timur: Mendukung Pemerataan Pembangunan di Sekitar IKN Nusantara

Jika berhasil diwujudkan, Kabupaten Bima Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di NTB.

Dengan luas wilayah yang signifikan dan populasi yang cukup besar, CDOB ini dapat mengembangkan sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan industri kreatif.

Pelabuhan di Kecamatan Sape, misalnya, dapat menjadi pintu gerbang perdagangan dan pariwisata. 

Wisata bahari di Pulau Sangiang, ditambah dengan potensi wisata alam lainnya, dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Selain itu, pemanfaatan sumber daya alam yang bijak dan berkelanjutan akan menjadi kunci untuk memastikan pembangunan yang inklusif.

Warga di tujuh kecamatan yang diusulkan menjadi bagian dari Kabupaten Bima Timur menyambut baik rencana ini. 

Mereka berharap pemekaran dapat meningkatkan pelayanan publik, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pembangunan infrastruktur. 

Selain itu, pemekaran diharapkan dapat membawa keadilan dalam distribusi anggaran dan perhatian pemerintah.

Selain wacana pembentukan Kabupaten Bima Timur, Provinsi NTB juga diwarnai dengan wacana pemekaran di tingkat provinsi, yaitu pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PS). 

Pemekaran ini menunjukkan kebutuhan masyarakat akan pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih optimal.

Intinya, pemekaran Kabupaten Bima Timur menawarkan peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan di NTB. 

Namun, tantangan administratif, politik, dan sosial harus diatasi dengan perencanaan matang dan dukungan penuh dari semua pihak. 

Keberhasilan pembentukan Kabupaten Bima Timur dapat menjadi model pemekaran wilayah yang berorientasi pada keberlanjutan dan inklusivitas.

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Usul Pembentukan 7 Kabupaten dan Kota Baru, Ini Daftarnya!.

Sumber: