Pemekaran Wilayah Kabupaten Bima Timur: Peluang dan Tantangan di Nusa Tenggara Barat

Kabupaten Bima Timur memiliki keunikan geografis yang patut diperhatikan. 

Kecamatan Wera, misalnya, meliputi Pulau Sangiang yang terkenal dengan Gunung Sangeang Api, gunung berapi aktif dengan dua puncak vulkanik setinggi 1.949 meter dan 1.795 meter di atas permukaan laut. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Kota Sungai Liat Menuju Status Kota Mandiri

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Wacana Pembentukan Kabupaten Bangka Timur Menguat

Pulau Sangiang juga memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, meskipun aktivitas vulkaniknya menjadi tantangan tersendiri.

Selain itu, Kecamatan Langgudu dan Lambu menawarkan lanskap geografis yang menarik dengan wilayahnya yang terpisah oleh Teluk Wawaorada. 

Potensi bahari dari kawasan ini menjanjikan perkembangan ekonomi berbasis kelautan, seperti perikanan dan pariwisata.

Namun, pembentukan Kabupaten Bima Timur tidak luput dari tantangan. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Potensi Muntok Calon Kota Baru di Bangka Barat

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bangka Belitung: Wacana Pembentukan Kabupaten Bangka Utara Kembali Menyeruak

Proses pemekaran wilayah membutuhkan kajian mendalam, termasuk kesiapan infrastruktur, pelayanan publik, serta sumber daya manusia. 

Pemerintah daerah dan masyarakat harus memastikan bahwa pemekaran ini tidak hanya menjadi perubahan administratif, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, koordinasi dengan pemerintah pusat sangat penting mengingat kebijakan moratorium DOB masih berlaku. 

Dukungan politik dari berbagai pihak, termasuk DPRD dan Gubernur NTB, akan menjadi faktor kunci dalam mendorong terealisasinya pembentukan Kabupaten Bima Timur.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Usul Pembentukan 7 Kabupaten dan Kota Baru, Ini Daftarnya!

Sumber: