Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Provinsi ALA dengan Kekayaan Alam Melimpah Terutama Perkebunan

Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Provinsi ALA dengan Kekayaan Alam Melimpah Terutama Perkebunan

Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Kabupaten Aceh Malaka Menuju Pusat Pengembangan Industri Kecil.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Provinsi ALA dengan Kekayaan Alam Melimpah Terutama Perkebunan.

Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) merupakan salah satu usulan daerah otonomi baru (DOB) di Indonesia yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi wilayah Aceh bagian tengah dan tenggara. 

Usulan ini mencakup enam wilayah, yaitu Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Singkil. 

Dengan luas mencapai 19.290 kilometer persegi, atau sekitar 34% dari total luas Provinsi Aceh saat ini, wilayah ini memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama di sektor perkebunan dan kehutanan.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Usulan Pembentukan 3 Provinsi Baru Buat NAD Pecah Jadi 4 Daerah Otonomi Baru

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Potensi dan Tantangan Pembentukan Provinsi Tana Toraja

Potensi Ekonomi yang Luar Biasa

Wilayah yang diusulkan sebagai calon Provinsi ALA memiliki populasi sekitar 929 ribu jiwa. 

Sebagian besar wilayahnya didominasi oleh pegunungan dan hutan hujan tropis, menjadikannya salah satu kawasan dengan potensi sumber daya alam yang besar di Indonesia.

1. Sektor Perkebunan dan Kehutanan

Sektor perkebunan menjadi tulang punggung perekonomian wilayah ini. 

Kelapa sawit dan kopi Gayo adalah komoditas unggulan yang telah dikenal hingga pasar internasional. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Menuju Pembentukan Provinsi Bugis Timur sebagai Wilayah Perdagangan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Calon Provinsi Luwu Raya Fokus pada Perkebunan dan Pertambangan

Kopi Gayo, khususnya, memiliki cita rasa khas yang menjadi daya tarik utama di pasar global, bahkan mendapatkan sertifikasi internasional sebagai salah satu kopi terbaik di dunia. 

Selain itu, hasil hutan dari kawasan ini, seperti kayu dan rotan, juga berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal.

2. Ekowisata dan Keanekaragaman Hayati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: