Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Intip Potensi Lokal Calon Provinsi Sambas Raya
Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Intip Potensi Lokal Calon Provinsi Sambas Raya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Provinsi Buol Tolitoli Penghasil Cengkeh dan Kelapa
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah daerah di tiga wilayah yang diusulkan harus bekerja sama dalam menyusun rencana pembangunan yang jelas dan terukur.
Advokasi kepada pemerintah pusat juga perlu dilakukan secara intensif untuk mempercepat pencabutan moratorium.
Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk akademisi, tokoh adat, dan organisasi masyarakat sipil, sangat penting dalam mendorong realisasi pembentukan Provinsi Sambas Raya.
Pemekaran wilayah Kalimantan Barat dengan pembentukan Provinsi Sambas Raya adalah langkah strategis yang berpotensi besar untuk mengoptimalkan potensi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pemerintah pusat, pembentukan Provinsi Sambas Raya dapat terwujud dan membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Sejarah dan Potensi Calon Ibu Kota Provinsi Luwu Raya.
Wacana pemekaran wilayah di Sulawesi Selatan semakin mengemuka, khususnya terkait pembentukan Provinsi Luwu Raya.
Wilayah ini direncanakan mencakup lima daerah, yaitu Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo, serta calon Kabupaten Luwu Tengah.
Kota Palopo disebut-sebut sebagai calon ibu kota provinsi baru ini, dengan total penduduk mencapai sekitar 1.124.998 jiwa.
Kota Palopo memiliki sejarah panjang yang tidak terlepas dari eksistensi Kerajaan Luwu, salah satu kerajaan Islam tertua di Sulawesi Selatan.
Dulunya, Palopo dikenal dengan nama "Ware" yang disebut dalam Epik La Galigo.
Nama "Palopo" diperkirakan mulai digunakan sejak tahun 1604, bersamaan dengan pembangunan Masjid Jami' Tua, masjid tertua di Sulawesi Selatan yang dibangun dari blok-blok karang putih dengan atap tiga tingkat yang melambangkan kosmos Austronesia kuno.
Kata "Palopo" diambil dari bahasa Bugis-Luwu yang memiliki dua arti.
Pertama, penganan yang terbuat dari ketan, gula merah, dan santan. Kedua, berasal dari kata "Palopo'i" yang berarti "tancapkan" atau "masukkan".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: