Belum Ada Kesepakatan, PT KAI Gusur Bangunan Warga

Belum Ada Kesepakatan, PT KAI Gusur Bangunan Warga

EVAKUASI : Tampak seorang anak tetap berdiri mempertahankan haknya meski alat berat menghancurkan bangunan milik orang tuanya.-Foto:dokumen palpos-

MUARA ENIM, PALPOS.ID - PT KAI berencana menggusur warga di Jalan Jenderal Sudirman Kota MUARA ENIM diduga tanpa kesepakatan bersama.

PT KAI berdalih bahwa rencana penataan ini pembangunan fly over sudah terencana. Namun, warga mengaku tidak ada pemberitahuaan  rencana penggusuran, sementara belum ada kesepakatan antar kedua pihak.

Dalam penggusuran bangunan rumah warga di atas lahan PT KAI tersebut, mendapat pengamanan dari pihak Polres Muara Enim, Kodim 0404 dan  ormas, Selasa 4 Maret 2025 pukul 08.00 WIB.

Dalam evakuasi bangunan tersebut sempat terjadi gesekan antara pemilik bangunan dengan tim evakuasi.

BACA JUGA:Kejari Muara Enim Konsolidasi Persiapan Menuju WBK 2025

BACA JUGA:Tingkatkan Pemahaman Keagamaan

"Kami selaku warga Rt 04 Kelurahan Pasar I Jalan Jenderal Sudirman.  Sebelumnya PT KAI mengajak negosiasi, ternyata negosiasi belum selesai rumah kami sudah dirobohkan," ucap M Ali Farizi (52), kepada awak media.

Dalam permasalahan tersebut, dirinya meminta kepada Bupati Muara Enim berserta APH termasuk Presiden RI Prabowo Subianto, untuk menyaksikan langsung bahwa di Kabupaten Muara Enim ada perusahakan dan kezoliman.

Sementara, dirinya mengaku mengantongi surat-surat sah dan lengkap serta perizinan dari PT KAI. "PT KAI yang diwakili oleh lowyer sampai saat ini belum ada kata sepakat.

Bahkan lowyer menyatakan ini belum selesai dan tidak pernah menympaikan surat untuk pengosongan tempat atau perobohan rumah warga," tegasnya.

BACA JUGA:Buron Enam Bulan, Pelaku Curi Kambing Ditangkap

BACA JUGA:Rencana 100 Hari Kerja, Bupati Muara Enim : Kita Lihat Saja Nanti

Dalam permasalahan tersebut, dirinya memilik jalur hukum untuk menuntut PT KAI dengan usur pengrusakan. Dijelaskannya, sampai saat ini dirinya belum memegang surat pemberitahuan.

Dirinya tau terjadi penggusuran karena diinformasi warga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: