Sapi Tinoransak : Warisan Budaya dan Keunggulan Ternak di Sulawesi Utara

Tubuhnya berpostur besar dengan otot yang kuat, terutama pada bagian bahu dan punggung.

Warna bulunya bervariasi, mulai dari coklat kekuningan hingga hitam dengan kombinasi putih di beberapa bagian tubuh, terutama pada bagian perut.

BACA JUGA:Udang Rambutan : Keunikan dan Potensi Ekonomi di Dunia Perikanan

BACA JUGA:Beragam Cara Menghangatkan Kue: Tips Praktis agar Rasa dan Tekstur Tetap Lezat

Kepala sapi Tinoransak cenderung lebih besar dibandingkan sapi lainnya, dengan tanduk yang melengkung ke atas.

Salah satu keunggulan sapi Tinoransak adalah ketahanan tubuhnya terhadap kondisi geografis yang bergunung-gunung, serta kemampuannya beradaptasi dengan suhu tropis.

Sapi ini juga dikenal memiliki daya tahan yang tinggi terhadap penyakit, sehingga cocok untuk dipelihara di daerah-daerah yang kurang terjangkau oleh fasilitas kesehatan ternak.

Sapi Tinoransak memiliki banyak keunggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi peternak di Sulawesi Utara.

Salah satu faktor utama adalah kemampuan sapi ini dalam menghasilkan daging yang berkualitas tinggi.

Daging sapi Tinoransak memiliki tekstur yang empuk dan cita rasa yang khas, menjadikannya populer di kalangan konsumen lokal maupun wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara.

Selain itu, sapi Tinoransak juga terkenal karena produktivitasnya yang tinggi.

Sapi betina Tinoransak dapat menghasilkan anak sapi yang sehat dengan periode melahirkan yang terbilang singkat, yakni sekitar 9 bulan.

Dengan perawatan yang baik, sapi ini dapat menghasilkan banyak keturunan dalam kurun waktu yang relatif singkat, membuatnya menjadi pilihan yang menguntungkan bagi peternak.

Keunggulan lainnya terletak pada sistem pemeliharaan yang relatif sederhana.

Meskipun membutuhkan perhatian yang serius, sapi Tinoransak tidak memerlukan pakan yang terlalu mahal atau rumit.

Sumber: