Sapi Tinoransak : Warisan Budaya dan Keunggulan Ternak di Sulawesi Utara

Keunggulan Sapi Tinoransak : Simbol budaya dan kekuatan alam Sulawesi Utara.-Foto: [email protected]
PALPOS.ID - Sapi Tinoransak, jenis sapi asli dari Sulawesi Utara, menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Selain dikenal karena kekuatan fisiknya, sapi Tinoransak juga merupakan simbol warisan budaya yang telah dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat Minahasa selama berabad-abad.
Dalam beberapa tahun terakhir, sapi Tinoransak telah menarik perhatian banyak kalangan, baik peternak lokal maupun internasional, berkat kualitas daging dan kemampuannya beradaptasi dengan kondisi alam di daerah pegunungan yang memiliki iklim tropis.
Sapi Tinoransak merupakan salah satu jenis sapi lokal yang berasal dari daerah pegunungan di Sulawesi Utara, terutama di Kabupaten Minahasa.
BACA JUGA:Kwetiau Siram Daging Rusa: Kuliner Inovatif yang Memikat Selera
BACA JUGA:Bihun Tumis : Hidangan Sederhana dengan Rasa yang Menggugah Selera
Nama "Tinoransak" sendiri berasal dari bahasa Minahasa yang berarti “terjaga” atau “terpelihara dengan baik”.
Sapi ini dipercaya telah ada sejak zaman nenek moyang, dan selama ini dipelihara secara turun-temurun oleh masyarakat Minahasa.
Sebagai bagian dari tradisi, sapi Tinoransak sering digunakan dalam upacara adat dan berbagai acara penting lainnya.
Dalam budaya Minahasa, sapi juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan ritual adat, seperti perayaan upacara "mapalus", yang bertujuan untuk mempererat hubungan sosial antarwarga desa.
BACA JUGA:Kwetiau Aluang: Hidangan Lezat yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Lontong Tuyuhan : Kuliner Khas yang Memikat Selera
Dalam konteks tersebut, sapi Tinoransak tidak hanya dihargai karena nilai ekonominya, tetapi juga karena nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Sapi Tinoransak memiliki ciri-ciri fisik yang membedakannya dari jenis sapi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: