Kue Jongkong, Kelezatan Tradisional yang Kian Dicari di Tengah Gempuran Makanan Modern

Kue Jongkong, Kelezatan Tradisional yang Kian Dicari di Tengah Gempuran Makanan Modern

Kue Jongkong, bukan cuma camilan manis, tapi juga cerita budaya yang harus kita lestarikan.-Foto: instagram@resepkuepilihan-

“Kuliner itu bagian dari identitas kita.

Kalau bukan kita yang lestarikan, siapa lagi?”

Melihat antusiasme yang terus meningkat, beberapa pelaku usaha kuliner mulai memodifikasi kue jongkong agar dapat diterima di pasar internasional.

Misalnya, dengan mengemas kue dalam bentuk beku (frozen food) atau membuat varian rasa baru seperti jongkong durian, cokelat, hingga matcha.

Riana Tan, pemilik UMKM “Jongkong Rasa”, telah mengekspor kue jongkong dalam kemasan beku ke Singapura dan Malaysia.

“Kami tetap jaga keaslian rasa, tapi dari segi kemasan kami sesuaikan agar tahan lama dan sesuai standar ekspor,” jelasnya.

Kue jongkong bukan hanya sekadar makanan manis, melainkan bagian dari warisan budaya yang mencerminkan identitas lokal masyarakat Bangka Belitung.

Di tengah derasnya arus globalisasi, eksistensinya membuktikan bahwa kekayaan kuliner tradisional Indonesia masih memiliki daya tarik yang kuat.

Melalui dukungan generasi muda, media sosial, dan inovasi pelaku UMKM, kue jongkong kini tidak hanya hadir di pasar lokal, tetapi juga mulai merambah dunia internasional.

Ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa berjalan beriringan dengan perkembangan zaman, selama kita mau menghargai dan mengangkatnya ke permukaan.

Kalau kamu mau versi dengan sudut pandang yang lebih santai, gaya narasi, atau untuk media sosial, tinggal bilang aja ya!*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: