Kue Jongkong, Kelezatan Tradisional yang Kian Dicari di Tengah Gempuran Makanan Modern

Kue Jongkong, Kelezatan Tradisional yang Kian Dicari di Tengah Gempuran Makanan Modern

Kue Jongkong, bukan cuma camilan manis, tapi juga cerita budaya yang harus kita lestarikan.-Foto: instagram@resepkuepilihan-

Meskipun banyak jajanan kekinian yang menjamur, seperti bubble tea, croffle, dan berbagai camilan viral dari luar negeri, kue jongkong tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat, terutama mereka yang ingin bernostalgia dengan makanan masa kecil atau sekadar mencoba kekayaan kuliner tradisional Indonesia.

Siti Maryam (45), penjual kue jongkong di Pasar Pagi Pangkalpinang, mengaku bahwa permintaan akan kue jongkong justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:Kue Chuikaoso : Cita Rasa Tradisional yang Kembali Populer di Kalangan Milenial

BACA JUGA:Ayam Bakar Utuh Jadi Primadona Baru Kuliner Nusantara: Lezat, Meriah, dan Penuh Cita Rasa Tradisional

“Dulu, saya hanya bikin 50 bungkus per hari. Sekarang bisa sampai 200 bungkus, apalagi kalau menjelang Ramadan atau hari besar, pesanan bisa dua kali lipat,” ujarnya dengan senyum bangga.

Maryam membuat kue jongkong dengan cara tradisional yang diwariskan dari ibunya.

Ia menggunakan daun pandan segar untuk pewarna alami, santan kental dari kelapa pilihan, serta gula merah yang ia masak sendiri untuk menghasilkan aroma dan rasa yang khas.

“Saya tidak pakai bahan pengawet, semua alami. Itu yang bikin orang suka dan balik lagi,” tambahnya.

Menariknya, kebangkitan kue jongkong ini juga didorong oleh peran media sosial.

Banyak food blogger dan content creator yang mempromosikan kue tradisional sebagai bagian dari kampanye pelestarian budaya.

Hashtag seperti #KueTradisional, #JajananPasar, dan #KueJongkong pun kerap muncul di Instagram dan TikTok.

Sarah Yuliani (24), seorang food vlogger asal Jakarta, mengaku sengaja datang ke Bangka hanya untuk mencoba langsung kue jongkong dari pembuat aslinya.

“Saya suka explore makanan tradisional. Kue jongkong ini unik banget, dari tampilannya sampai rasanya.

Lembut banget, terus manisnya pas. Dan yang bikin tambah seru, penyajiannya di daun pisang itu bikin nostalgic,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya anak muda mengenal dan mempromosikan makanan tradisional agar tidak punah ditelan zaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: