Papeda Kuah Kuning, Cita Rasa Khas Papua yang Semakin Dikenal Luas

Namun, dengan edukasi dan penyajian yang menarik, tantangan tersebut mulai teratasi.

“Dulu banyak yang takut mencoba karena kelihatan aneh, seperti lem,” ujar Lusi sambil tertawa. “Tapi setelah dijelaskan dan diberi tester kecil, mereka justru penasaran dan suka.”

Pemerintah daerah Papua dan Maluku pun kini mulai aktif mempromosikan papeda sebagai bagian dari identitas budaya yang bisa mendongkrak pariwisata dan ekonomi kreatif lokal.

Melalui festival makanan daerah, pelatihan UMKM, hingga lomba masak papeda, kuliner ini mulai mendapat perhatian yang layak.

Papeda kuah kuning kini tak hanya hadir di dapur rumah warga Papua, tetapi juga tampil di berbagai acara kuliner nasional bahkan internasional.

Dengan rasa yang autentik, nilai budaya yang kuat, serta potensi ekonominya, papeda terbukti mampu menembus batas-batas geografis dan generasi.

“Papeda bukan makanan kampung, tapi makanan kebanggaan,” ujar Chef Yohanis, juru masak asal Papua yang pernah tampil di acara kuliner televisi nasional.

Ia yakin bahwa dengan inovasi yang tetap menjaga akar tradisional, papeda bisa menjadi ikon kuliner Indonesia Timur yang mendunia.

Dengan semangat menjaga warisan leluhur dan membuka diri terhadap modernisasi, papeda kuah kuning menjadi bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan berdampingan—di meja makan dan di hati masyarakat Indonesia.*

Sumber: