Kue Lontar, Warisan Kuliner Papua yang Kian Diminati di Seluruh Nusantara

Kue lontar, pie khas Papua yang tak hanya manis di lidah, tapi juga sarat sejarah. Dari warisan kolonial hingga jadi ikon kuliner tanah Papua. -Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID – Di tengah gempuran makanan modern dan jajanan kekinian, kue lontar tetap bertahan sebagai salah satu kuliner tradisional yang memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Papua.
Kue berbentuk bulat besar ini tak hanya menggoda selera, tetapi juga menyimpan sejarah dan budaya yang kaya.
Kini, popularitas kue lontar bahkan mulai merambah ke berbagai daerah di Indonesia.
Kue lontar adalah kue khas Papua yang sekilas mirip dengan pie susu asal Bali atau egg tart dari Barat.
BACA JUGA:Keunikan udang selingkuh : kuliner ekskotik khas papua yang menggoda selera
BACA JUGA:Pisang Epe : Camilan Khas Makassar yang Mendunia
Namun, kue lontar memiliki ukuran jauh lebih besar, dengan diameter sekitar 20-30 cm, dan disajikan dalam loyang alumunium.
Nama "lontar" sendiri berasal dari penyebutan kata "roondtart" dalam bahasa Belanda, yang berarti pie bundar.
Kata ini kemudian disesuaikan lidah masyarakat Papua menjadi "lontar".
Kue ini pertama kali diperkenalkan oleh Belanda saat masa penjajahan.
BACA JUGA:Es Pisang Ijo : Sensasi Manis yang Menyegarkan dari Makassar
BACA JUGA:Lezatnya Uta Dada : Kuliner Tradisional Sulawesi Selatan yang Kaya Cita Rasa
Seiring waktu, masyarakat Papua mengadaptasi resep kue tersebut dengan bahan-bahan lokal, sehingga terciptalah versi khas yang kini dikenal sebagai kue lontar Papua.
Rasanya manis, lembut, dan memiliki tekstur yang padat namun lumer di mulut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: