Kheer : Makanan Penutup Tradisional India yang Melekat di Setiap Perayaan

Proses memasaknya melibatkan perebusan beras dalam susu selama beberapa jam hingga menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang manis, lembut, dan kaya.

Bumbu seperti kapulaga, kunyit, atau saffron sering ditambahkan untuk memperkaya aroma dan rasa.

BACA JUGA:Wedang Ronde : Kehangatan Tradisi dalam Semangkuk Manis

BACA JUGA:Papeda Telur : Hidangan Tradisional yang Menggugah Selera dengan Sentuhan Kekinian

Kacang-kacangan seperti almond dan pistachio, serta kismis, sering digunakan sebagai pelengkap, memberikan tekstur renyah dan rasa gurih-manis yang kontras.

Dalam beberapa varian, orang mengganti beras dengan bahan lain seperti bihun (vermicelli), gandum, atau bahkan lentil untuk menciptakan versi berbeda dari kheer.

Karena keanekaragaman budaya di India, kheer memiliki banyak nama dan bentuk di berbagai daerah.

Di Bengal, kheer dikenal dengan nama payesh, dan biasanya diberi tambahan jaggery (gula aren).

Di selatan India, khususnya Tamil Nadu dan Kerala, hidangan ini disebut payasam dan sering menggunakan santan sebagai pengganti susu.

Di Kashmir, terdapat versi unik bernama phirni, yang dibuat dengan bubur beras dan disajikan dingin dalam mangkuk tanah liat.

Sementara itu, di Punjab dan Uttar Pradesh, kheer dimasak lebih kental dan biasanya diberi saffron yang memberikan warna kuning keemasan yang menggoda.

Seiring dengan meningkatnya popularitas masakan India di seluruh dunia, kheer juga mulai dikenal luas di berbagai belahan dunia.

Restoran India di Amerika Serikat, Inggris, hingga Australia kerap menyajikan kheer sebagai hidangan penutup utama.

Bahkan, dalam beberapa festival kuliner internasional, kheer telah diadaptasi ke dalam versi vegan menggunakan susu almond atau oat, menunjukkan fleksibilitas dan daya tarik globalnya.

Chef terkenal asal India, seperti Sanjeev Kapoor dan Ranveer Brar, telah memperkenalkan kheer dalam berbagai program kuliner internasional.

Sumber: