Pemekaran Wilayah Kaltim: Mimpi Besar Kabupaten Berau Pesisir Selatan, Pusat Ekowisata Bahari Masa Depan

Namun, potensi ini masih belum tergarap maksimal. 

Ketiadaan infrastruktur perikanan skala besar, seperti pelabuhan ikan, cold storage, hingga industri pengolahan hasil laut, menjadi salah satu tantangan yang selama ini menghambat percepatan ekonomi wilayah ini.

Dengan terbentuknya Kabupaten Berau Pesisir Selatan, diharapkan akan ada investasi besar untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan, termasuk program-program pemberdayaan nelayan lokal, perbaikan alat tangkap, serta pengembangan teknologi budi daya laut yang ramah lingkungan.

Ekowisata Pesisir: Menyulap Pantai Alami Jadi Destinasi Dunia

Salah satu magnet utama Calon Kabupaten Berau Pesisir Selatan adalah potensi ekowisata pesisir yang luar biasa. 

Dari ujung Tabalar hingga Bidukbiduk, terbentang pantai-pantai berpasir putih, terumbu karang berwarna-warni, hingga gua-gua eksotis yang siap disulap menjadi daya tarik wisata kelas dunia.

BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah NTB: Usulan Pembentukan 7 Kabupaten dan Kota Baru Ubah Peta Wilayah

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah NTT: Aspirasi Pembentukan Calon Kabupaten Kupang Selatan Terus Mengapung

Salah satu contoh nyata adalah kawasan Labuan Cermin di Kecamatan Bidukbiduk, sebuah danau dua rasa (asin dan tawar) yang sudah mulai dikenal wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. 

Keunikan fenomena alam ini menjadi bukti bahwa wilayah ini memiliki potensi wisata yang sangat spesial.

Belum lagi, hamparan pantai di Biatan dan Batu Putih yang masih alami, dihiasi hutan mangrove, serta padang lamun yang menjadi rumah bagi dugong (duyung) dan penyu hijau yang langka.

Apabila potensi ini dikembangkan dengan prinsip ekowisata, seperti membangun penginapan ramah lingkungan, fasilitas snorkeling, diving center, serta program edukasi ekologi laut, bukan tidak mungkin Berau Pesisir Selatan akan menjadi "permata baru" pariwisata Indonesia di mata dunia.

Infrastruktur: Kunci Masa Depan Berau Pesisir Selatan

Keterbatasan aksesibilitas menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi. 

Saat ini, infrastruktur jalan antar kecamatan masih belum maksimal. 

Sumber: