Lezat dan Menggoda, Gulai Ikan Patin Jadi Primadona Kuliner Nusantara

Gulai Ikan Patin bukan sekadar masakan—ini adalah warisan rasa dari tanah Melayu yang makin mendunia.-Fhoto: Istimewa-
Bagi masyarakat Riau dan sekitarnya, gulai ikan patin bukan sekadar makanan harian.
Hidangan ini kerap disajikan pada acara-acara penting seperti kenduri, pernikahan, dan perayaan keagamaan seperti Idul Fitri.
BACA JUGA:Kue Tradisional Khas Jawa: Kue Blinjo Kembali Populer di Tengah Gempuran Kuliner Modern
BACA JUGA:Kue Lontar, Warisan Rasa dari Papua yang Mulai Mendunia
“Di kampung saya, kalau ada hajatan besar, pasti ada gulai ikan patin. Rasanya tidak lengkap tanpa menu itu,” ujar Ibu Nurhayati, warga Siak yang ditemui di sebuah acara adat.
Di daerah Kampar dan Indragiri, gulai ini sering disandingkan dengan nasi putih panas, sambal lado mudo, dan lalapan segar seperti daun ubi rebus atau timun.
Perpaduan ini menghasilkan harmoni rasa pedas, gurih, dan segar yang menyenangkan lidah.
Seiring perkembangan zaman, banyak pelaku kuliner mencoba memodifikasi gulai ikan patin agar lebih sesuai dengan selera generasi muda.
Beberapa restoran menyajikannya dalam bentuk rice bowl praktis, atau memadukannya dengan nasi bakar dalam kemasan siap saji.
“Meski bentuk penyajiannya berubah, kami tetap mempertahankan bumbu asli gulainya.
Ini penting agar rasa tradisionalnya tidak hilang,” kata Andini, pemilik usaha kuliner GulaiGo! di Jakarta.
Ia mengaku mendapat banyak pelanggan dari kalangan mahasiswa dan pekerja kantoran yang ingin merasakan masakan kampung dengan tampilan modern.
Tak hanya itu, gulai ikan patin juga mulai masuk dalam menu restoran fine dining sebagai bagian dari promosi kuliner Nusantara.
Presentasi yang elegan dipadukan dengan teknik memasak modern membuat hidangan ini naik kelas dan mendapat tempat di hati konsumen luar negeri.
Gulai ikan patin juga turut berperan dalam meningkatkan sektor pariwisata, khususnya di Riau dan Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: