Perkedel Kentang, Hidangan Tradisional yang Tak Pernah Kehilangan Tempat di Hati Rakyat Indonesia

Di antara gempuran makanan kekinian, perkedel kentang tetap tak tergantikan.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID — Di tengah menjamurnya kuliner modern dan makanan cepat saji, perkedel kentang tetap menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Hidangan sederhana berbahan dasar kentang ini tidak hanya menyajikan cita rasa gurih dan lezat, tetapi juga menyimpan nilai sejarah serta budaya yang kuat dalam setiap gigitannya.
Perkedel kentang biasanya hadir sebagai lauk pelengkap nasi, namun tak jarang juga dijadikan camilan atau pelengkap dalam hidangan seperti soto, nasi kuning, hingga tumpeng.
Rasanya yang gurih, teksturnya yang lembut di dalam dan garing di luar menjadikannya favorit lintas generasi.
BACA JUGA:Bakwan Jagung : Camilan Tradisional yang Tetap Eksis di Era Modern
BACA JUGA:Ote-Ote Porong : Cita Rasa Legendaris dari Sidoarjo yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu
Istilah perkedel sendiri berasal dari bahasa Belanda “frikadel” — makanan yang dulunya terbuat dari daging cincang.
Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, makanan ini mengalami akulturasi dan disesuaikan dengan bahan-bahan lokal yang lebih mudah didapat, seperti kentang.
Masyarakat Nusantara kemudian memodifikasi resep tersebut hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang: kentang yang dihaluskan, dicampur bumbu dan telur, dibentuk bulat pipih, lalu digoreng.
“Perkedel adalah contoh nyata bagaimana budaya kuliner asing bisa bertransformasi menjadi bagian integral dari identitas makanan lokal kita,” kata Dr. Susi Wulandari, peneliti kuliner Nusantara dari Universitas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: