Sate Bandeng : Kuliner Legendaris Banten yang Tetap Melegenda di Tengah Modernisasi

Sate Bandeng, kuliner legendaris sejak abad ke-16 yang tetap melegenda di tengah arus zaman.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID – Di tengah arus modernisasi dan maraknya kuliner kekinian yang terus bermunculan, sate bandeng tetap menjadi primadona dan identitas kuliner khas Provinsi Banten.
Makanan yang berbahan dasar ikan bandeng ini tidak hanya digemari oleh masyarakat lokal, tetapi juga menjadi oleh-oleh khas yang dicari wisatawan yang datang ke Banten.
Berbeda dengan sate pada umumnya yang menggunakan tusukan dan potongan daging kecil, sate bandeng memiliki tampilan yang unik.
Daging bandeng yang telah dipisahkan dari durinya, dihaluskan, lalu dicampur dengan bumbu rempah-rempah khas, kemudian dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan sebelum dipanggang hingga matang.
BACA JUGA:Lezat dan Menggoda, Gulai Ikan Patin Jadi Primadona Kuliner Nusantara
BACA JUGA:Semifinal UCL Leg 1: Arsenal Kalah Tipis 1-0 dari PSG
Hasilnya adalah hidangan gurih, lembut, dan kaya rasa yang menggoda selera.
Sate bandeng dikenal sebagai makanan khas Kesultanan Banten sejak abad ke-16.
Konon, makanan ini pertama kali diciptakan oleh juru masak istana yang berusaha menyajikan ikan bandeng tanpa duri untuk Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten.
Karena daging bandeng dikenal penuh duri halus, proses mengolahnya menjadi tantangan tersendiri.
BACA JUGA:Kue Sagon : Kelezatan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Kue Seupet Kuwet : Kelezatan Tradisional yang Kini Kembali Mendapat Perhatian
Namun, justru dari proses itulah tercipta inovasi kuliner yang kini menjadi warisan budaya tak benda.
Di masa kini, banyak produsen lokal di Serang, Cilegon, dan sekitarnya yang melestarikan tradisi pembuatan sate bandeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: