Panduan Praktis Menanam Cabai: Dari Persemaian hingga Siap Tanam di Lahan

Proses penyemaian Cabe Rawit-Foto:dokumen palpos-
Untuk membantu menjaga kelembaban dan suhu, media semai dapat ditutup menggunakan daun pisang.
Tutupan ini juga berguna untuk melindungi benih dari gangguan luar seperti hujan deras atau serangan hama.
BACA JUGA:Anggur Adora Aust : Inovasi Baru dalam Dunia Pertanian yang Menjanjikan
BACA JUGA:Duwet Putih, Si Manis yang Terlupakan : Potensi dan Keunggulannya dalam Dunia Pertanian Indonesia
Setelah tujuh hari, buka tutup daun pisang dan amati pertumbuhan kecambah.
Bibit yang telah tumbuh kemudian dipindahkan ke bumbunan atau tempat semai individu yang terbuat dari gulungan daun pisang.
Bumbunan ini diisi dengan campuran tanah dan kompos steril, tetap dengan perbandingan 1:1.
Selama masa persemaian ini, penting untuk memilih bibit yang sehat dan memiliki pertumbuhan yang baik.
Ciri-ciri bibit yang bagus antara lain batang yang kokoh, daun berwarna hijau cerah, dan tidak ada tanda-tanda penyakit atau kerusakan.
Rawat bibit tersebut hingga mencapai usia 30-35 hari, atau ketika sudah tumbuh 5-6 helai daun sejati.
Bibit yang telah memenuhi syarat dapat segera dipindahkan ke lahan terbuka.
Pastikan lahan tanam telah digemburkan dan diberi pupuk dasar untuk mendukung pertumbuhan tanaman cabai.
Dengan mengikuti tahapan persemaian yang baik dan benar, petani dapat meningkatkan peluang keberhasilan budidaya cabai di lahan mereka.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: