Pemkot Prabumulih Tingkatkan Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis Pasca Insiden Keracunan di PALI

Pemkot Prabumulih Tingkatkan Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis Pasca Insiden Keracunan di PALI

Asisten 1 Setda kota Prabumulih saat melakukan monitoring program MBG disalah satu sekolah.-Foto:dokumen palpos-

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Insiden keracunan masal yang melanda ratusan siswa di Kabupaten PALI setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi belum lama ini, telah menciptakan kepanikan dan perhatian serius dari pemerintah setempat termasuk Pemerintah Kota (pemkot) PRABUMULIH

Untuk mencegah agar insiden serupa tidak terjadi di kota Prabumulih, Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih merespons dengan meningkatkan pengawasan atau monitoring terhadap pelaksanaan program MBG.

Hal ini diungkapkan Asisten I bidang pemerintahan Setda kota Prabumulih, Dr Drs Aris Priadi MSi.

Asisten I bidang pemerintahan, Dr. Drs. Aris Priadi MSi, mengungkapkan Pemerintah Kota Prabumulih berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan keselamatan siswa.

BACA JUGA:Tergabung Dalam Kloter 17, JCH Asal Kota Prabumulih Akan Diberangkatkan 23 Mei Mendatang

BACA JUGA:Prabumulih Terima 200 Dosis Vaksin PMK dari Kementan melalui Distan Sumsel

Oleh karena itu, pemerintah melakukan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan bahwa program MBG berjalan dengan baik.

Dr. Aris Priadi menegaskan bahwa berdasarkan arahan dari Walikota Prabumulih, pengawasan terhadap program MBG akan ditingkatkan secara signifikan.

Monitoring akan dilakukan mulai dari proses memasak di dapur MBG hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah.

"Menindaklanjuti adanya insiden di Kabupaten PALI, kita lebih meningkatkan pengawasan atau monitoring program MBG," ujarnya.

BACA JUGA:Lepas Keberangkatan Peserta Jamda GASS II, H Arlan Imbau Jaga Kekompakan dan Jangan Kebut-Kebutan

BACA JUGA:Jelang Idul Adha 1446 H, Dinas Pertanian Prabumulih Gelar Pelatihan Pengelolaan Qurban bagi Ta’mir Masjid

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semua proses, dari pemilihan bahan baku hingga penyajian makanan, memenuhi standar keamanan dan gizi yang telah ditetapkan.

"Kita ingin memastikan distribusi pelaksanaan MBG sampai di sekolah dan siswa-siswa tetap berjalan dengan bagus, baik kualitas menu maupun kuantitas tercukupi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: