Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Calon Kabupaten Maybrat Sau Menyimpan Potensi Alam dan Budaya

Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Calon Kabupaten Maybrat Sau Menyimpan Potensi Alam dan Budaya

Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Calon Kabupaten Maybrat Sau Menyimpan Potensi Alam dan Budaya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Musik tradisional seperti tifa (gendang khas Papua), nyanyian perang, dan tarian adat seperti Yospan (modifikasi dari gaya tarian Papua modern) sering ditampilkan dalam upacara adat dan keagamaan. 

Rumah adat berbentuk panggung dengan atap daun sagu masih banyak dijumpai di kampung-kampung pedalaman.

Dengan pembentukan Kabupaten Maybrat Sau, diharapkan kekayaan budaya ini dapat dijaga dan diperkenalkan lebih luas melalui festival budaya daerah, rumah budaya, serta pendidikan muatan lokal.

Pentingnya Pelibatan Masyarakat Adat

Pemekaran wilayah di Papua tidak bisa dilepaskan dari peran serta masyarakat adat. 

Dalam konteks pembentukan Kabupaten Maybrat Sau, proses konsultasi publik yang melibatkan tokoh adat, kepala suku, tokoh agama, serta masyarakat akar rumput sangat penting agar pemekaran ini tidak sekadar menjadi kebijakan dari atas, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan rakyat.

Dalam beberapa diskusi publik yang diadakan di wilayah Ayamaru Timur Jauh dan Aifat Timur, mayoritas masyarakat menyatakan dukungannya terhadap pembentukan DOB baru ini. 

Mereka berharap dengan adanya kabupaten baru, anak-anak mereka bisa mengakses pendidikan yang lebih baik, fasilitas kesehatan yang lebih dekat, serta peluang kerja yang lebih luas.

Dukungan Pemerintah dan Tokoh Masyarakat

Wacana pembentukan Kabupaten Maybrat Sau mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kabupaten Maybrat, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, serta para tokoh adat dan intelektual lokal.

Salah satu tokoh pemuda Maybrat, Yonas Sagisolo, menegaskan bahwa pemekaran ini adalah bagian dari perjuangan panjang masyarakat Maybrat bagian timur yang selama ini terpinggirkan.

“Kami ingin keadilan pembangunan. Kami tidak menuntut istimewa, tapi kami ingin hidup sejajar dengan saudara kami di Maybrat bagian barat,” ujar Yonas dalam sebuah forum diskusi di Teminabuan.

Sementara itu, Gubernur Papua Barat Daya juga pernah menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong aspirasi pemekaran wilayah selama memenuhi kriteria administratif, teknis, dan kewilayahan sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Tantangan: Infrastruktur dan Kesiapan Sumber Daya Manusia

Meskipun potensi Maybrat Sau sangat besar, tantangan yang dihadapi tidak kecil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: