Kasus Pembunuhan Terdakwa Rika Amalia: Dendam Berujung Maut, Racuni Adik Ipar dengan Jamu Sianida

Kasus Pembunuhan Terdakwa Rika Amalia: Dendam Berujung Maut, Racuni Adik Ipar dengan Jamu Sianida.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
“Dari hasil penyidikan, terdakwa membeli potasium sianida dari marketplace. Saat diinterogasi, dia mengaku racun itu sengaja dicampurkan ke dalam jamu yang diminum korban,” kata salah satu saksi dari kepolisian dalam persidangan.
BACA JUGA:Polres OKU Dalami Motif Pembunuhan di Jembatan Kisam
BACA JUGA:Licik! Jebak Korban Lewat WhatsApp Pelaku Pembunuhan Wawansyah Ditangkap dalam Sehari
Peristiwa ini bukan hanya menyisakan luka dalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang masyarakat Palembang dan warganet di seluruh Indonesia.
Bagaimana mungkin seorang kakak ipar tega menghabisi nyawa adik iparnya sendiri — yang masih polos dan belum genap dewasa?
Kondisi psikologis keluarga korban pun menjadi perhatian banyak pihak.
Orang tua Aisyah, yang masih terpukul hingga kini, meminta keadilan ditegakkan seadil-adilnya bagi pelaku.
Apalagi, kasus ini dianggap sebagai tindakan kejahatan dalam lingkup rumah tangga, yang kerap tak terdeteksi hingga nyawa melayang.
Banyak pihak juga menyoroti lemahnya sistem deteksi dini terhadap konflik internal keluarga yang bisa berujung kekerasan dan pembunuhan.
Dari Keluarga ke Pengadilan: Transformasi Hubungan Menjadi Bencana
Sidang lanjutan akan digelar pada Kamis, 22 Mei 2025, dengan agenda mendengarkan keterangan lebih lanjut dari terdakwa secara langsung.
Majelis hakim akan menggali lebih dalam tentang latar belakang psikologis terdakwa, serta kemungkinan ada pihak lain yang terlibat atau mengetahui rencana tersebut namun memilih bungkam.
Jaksa pun berencana menghadirkan ahli toksikologi dan psikologi forensik dalam sidang mendatang, untuk memastikan seberapa terencana dan kejam tindakan terdakwa secara ilmiah dan hukum.
Sementara itu, masyarakat terus mengikuti jalannya persidangan ini dengan penuh perhatian, berharap agar kasus ini menjadi preseden penting bagi penanganan kekerasan berbasis dendam pribadi dalam lingkup keluarga.
Pentingnya Kesehatan Mental dan Resolusi Konflik Keluarga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: