Momo : Si Pangsit Kukus dari Himalaya yang Kini Digemari Pecinta Kuliner di Indonesia

Momo, pangsit kukus khas Himalaya, kini jadi camilan favorit di Indonesia! Siap-siap jatuh cinta dengan rasa gurih dan uniknya.-Fhoto: Istimewa-
Restoran dan kafe bertema Himalaya kini mulai bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Di Jakarta, salah satu tempat yang cukup populer adalah "Kathmandu Kitchen", sebuah restoran Nepal yang menyajikan momo dalam berbagai varian.
BACA JUGA:Khaja : Camilan Tradisional India yang Renyah dan Manis, Mulai Mendunia
BACA JUGA:Kadhi : Lezatnya Perpaduan Rasa Asam dan Rempah dari Dapur Tradisional India
“Awalnya kami hanya menyajikan momo sebagai menu sampingan, tapi ternyata banyak pelanggan yang tertarik karena rasanya unik dan berbeda dari dim sum atau siomay lokal,” ujar Suman Gurung, pemilik restoran tersebut.
Momo disajikan dengan saus khas yang disebut achar, terbuat dari tomat, bawang putih, dan cabai.
Rasa saus ini asam, pedas, dan menyegarkan, sangat cocok dipadukan dengan rasa gurih dan lembutnya isi momo.
Seperti halnya makanan lain yang melintasi batas budaya, momo juga mengalami banyak adaptasi.
Di Indonesia, varian halal dari momo lebih diminati. Isian daging ayam, jamur, dan sayuran menjadi pilihan utama.
Beberapa restoran bahkan bereksperimen dengan isian khas Indonesia, seperti rendang, ayam suwir pedas, hingga tahu-tempe.
Cara penyajian pun bervariasi: ada momo kukus, momo goreng, dan jhol momo, yaitu momo yang disajikan dengan kuah berempah.
“Jhol momo kami buat dengan kuah kari yang disesuaikan dengan selera lokal.
Rasanya jadi seperti gabungan antara soto dan kari Nepal,” jelas Anita, chef di sebuah restoran fusion Asia di Bandung.
Selain rasanya yang lezat, ukuran momo yang pas sebagai camilan atau hidangan utama menjadikannya sangat digemari, terutama oleh kalangan muda yang suka mencoba hal baru.
Kehadiran momo di Indonesia juga mencerminkan tren globalisasi makanan, di mana kuliner dari berbagai belahan dunia bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: