Momo : Si Pangsit Kukus dari Himalaya yang Kini Digemari Pecinta Kuliner di Indonesia

Momo : Si Pangsit Kukus dari Himalaya yang Kini Digemari Pecinta Kuliner di Indonesia

Momo, pangsit kukus khas Himalaya, kini jadi camilan favorit di Indonesia! Siap-siap jatuh cinta dengan rasa gurih dan uniknya.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID - Kuliner dunia kini semakin mudah ditemukan di Indonesia, seiring dengan terbukanya akses informasi dan meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata kuliner internasional.

Salah satu hidangan yang tengah naik daun di kalangan pecinta makanan unik adalah momo, makanan khas dari kawasan Himalaya seperti Nepal, Tibet, dan Bhutan.

Momo, yang sekilas mirip dengan pangsit atau dim sum, merupakan makanan berbentuk kantong kecil berisi isian daging atau sayuran yang dibungkus dengan kulit tipis dari tepung terigu.

Biasanya dimasak dengan cara dikukus, meskipun ada juga variasi yang digoreng atau dimasak seperti sup.

BACA JUGA:Menjelajahi Rasa Autentik India Lewat Thali : Sepiring Kecil Kaya Cita Rasa

BACA JUGA:Menikmati Cita Rasa Tradisional Roti Chapati : Sajian Khas Asia Selatan yang Mendunia

Momo berasal dari Tibet dan Nepal, dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sana.

Di Nepal, momo tidak hanya menjadi makanan pokok, tapi juga hidangan yang disajikan dalam berbagai perayaan dan acara keluarga.

Nama "momo" sendiri dipercaya berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu "mo" yang berarti kukusan.

Makanan ini dibawa ke wilayah Himalaya melalui hubungan dagang dengan Tiongkok dan India, dan seiring waktu mengalami adaptasi sesuai dengan budaya dan bahan lokal.

BACA JUGA:Palak Paneer : Menyajikan Kelezatan India dengan Sentuhan Tradisional yang Segar

BACA JUGA:Aloo Matar : Cita Rasa India yang Menggoda Lidah Dunia

Di Tibet, momo biasanya diisi dengan yak, sejenis sapi gunung, sedangkan di Nepal, isian lebih bervariasi mulai dari daging ayam, kambing, hingga sayuran seperti kubis, wortel, dan bawang bombay.

Dalam beberapa tahun terakhir, momo mulai diperkenalkan di Indonesia, terutama oleh komunitas Nepal dan pencinta kuliner internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: