Suzuki Jimny Caribian, Sang Penjelajah Tangguh yang Kini Jadi Buruan Kolektor

Fitur desain lainnya yang mencolok adalah kehadiran kaca jendela tambahan di pilar C dan frame besi pada bagian bak belakang.

Berbeda dengan Sierra, Caribian tidak memiliki bodi penutup bak, menegaskan kesan kendaraan utilitas murni. 

BACA JUGA:Suzuki Jimny SJ413 Samurai, Legenda 4x4 yang Lahir dari Evolusi SJ410

BACA JUGA:Suzuki Fronx Resmi Hadir di Indonesia, Ini Perbandingan Varian dan Spesifikasinya

Karena desainnya yang unik dan kemampuannya yang mumpuni, Jimny Caribian kini menjadi 'collector item' di kalangan pecinta offroad dan otomotif klasik.

Penjualan Suzuki Jimny Caribian di Indonesia tergolong singkat, hanya berlangsung dari tahun 2005 hingga 2007. 

Meski demikian, eksistensinya cukup berkesan di hati para penggemar Jimny. 

Kehadirannya juga menandai penutup dari era Jimny SJ-Series di pasar Indonesia, sebelum Suzuki beralih ke generasi berikutnya yang lebih modern.

Dari sisi performa, Jimny Caribian menggunakan mesin G13B berkapasitas 1.300 cc dengan sistem pengabutan semi injeksi (Injection Single Point). 

Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 69 hp pada 6.000 rpm dan torsi 103 Nm pada 3.500 rpm.

Meski sederhana karena masih memakai sistem SOHC 8 valve, mesin ini dikenal irit dan memiliki akselerasi yang baik di putaran bawah hingga menengah.

Secara tampilan luar dan dalam, Jimny Caribian masih mengusung desain khas Jimny SJ410/SJ413, hanya saja dengan konfigurasi body dan mesin yang lebih disempurnakan.

Hal inilah yang membuat Jimny Caribian tetap terlihat klasik namun fungsional, sangat cocok bagi para penggemar kendaraan retro offroad yang menginginkan kendaraan tangguh namun tetap bergaya.

Hingga kini, meski populasinya terbatas, Jimny Caribian terus diburu oleh para kolektor dan pecinta offroad tanah air. 

Kehadirannya tidak hanya menjadi bukti ketangguhan kendaraan buatan Suzuki, tetapi juga simbol dari era kejayaan Jimny SJ-Series yang sulit tergantikan.*

Sumber: