Sekda Sumsel Edward Candra Buka Diskusi Revitalisasi Bahasa Daerah: Cegah Kepunahan, Jaga Identitas

Sekda Sumsel Edward Candra Buka Diskusi Revitalisasi Bahasa Daerah: Cegah Kepunahan, Jaga Identitas-Fhoto: Istimewa-
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk aktif berdiskusi dan berbagi pandangan dalam menciptakan langkah nyata bagi pelestarian bahasa daerah di Sumsel.
Apresiasi turut disampaikan Edward kepada Balai Bahasa Provinsi Sumsel dan seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tekankan Pentingnya TJSL dalam Rapat Koordinasi Sektor Pertambangan dan Energi
BACA JUGA:Dorong Pendidikan Global, Kemenkum Sumsel Gandeng Disdik Pagaralam Sosialisasikan Apostille
“Semoga diskusi ini menghasilkan rekomendasi bermanfaat yang dapat menginspirasi kita semua untuk lebih mencintai bahasa daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sumsel, Dessi Ari Pressanti, menyampaikan bahwa sejak 2023 hingga 2024 telah dilakukan program revitalisasi terhadap enam bahasa daerah di Sumsel, yaitu bahasa Komering, Pedamaran, Kayu Agung, Lematang, Ogan, dan Melayu Palembang.
“Enam bahasa ini tersebar di enam kabupaten/kota, yakni OKU, OKU Timur, OKU Selatan, OKI, Muara Enim, dan Kota Palembang.
Dari hasil uji vitalitas, hanya dua bahasa Komering dan Ogan yang dinyatakan masih aman, sementara empat lainnya mengalami kemunduran,” jelas Dessi.
Kegiatan juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama antara Sekda Sumsel, Kepala Balai Bahasa Sumsel, serta Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafiz Muksin.
Hafiz menegaskan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dalam mendukung program revitalisasi yang telah mencakup 120 bahasa daerah secara nasional hingga 2025.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: