Soto Kudus : Cita Rasa Khas dari Kota Kretek yang Menyatu dalam Semangkuk Kehangatan

Lebih dari sekadar semangkuk soto—Soto Kudus adalah rasa, sejarah, dan toleransi yang berpadu dalam kehangatan.-Fhoto: Istimewa-
“Saya tidak bisa bayangkan Kudus tanpa Soto Kudus,” ujar Dini Rahmawati (45), pegiat budaya lokal.
“Ini bukan cuma soal kuliner, tapi tentang identitas kota kami. Kalau mau mengenal Kudus, cicipilah sotonya.”
Bahkan pemerintah daerah setempat telah menetapkan Soto Kudus sebagai bagian dari warisan budaya tak benda, dan mendorong promosi melalui festival kuliner tahunan yang rutin digelar di sekitar Menara Kudus.
Meski popularitasnya terus meningkat, tantangan tetap ada.
Persaingan dengan makanan cepat saji, harga bahan baku yang naik, serta perubahan selera generasi muda menjadi tantangan tersendiri.
Namun dengan semangat pelestarian budaya dan adaptasi, Soto Kudus diyakini tetap mampu bertahan.
“Soto Kudus itu makanan yang merakyat, tapi punya nilai tinggi. Tugas kita menjaga agar generasi selanjutnya tetap mencintainya,” ujar Sri Haryanto, Kepala Dinas Pariwisata Kudus.
Soto Kudus lebih dari sekadar semangkuk makanan.
Ia adalah cerminan sejarah, toleransi, kerja keras, dan rasa cinta terhadap warisan budaya.
Dalam setiap sendoknya, tersimpan jejak panjang masyarakat Kudus yang terus menjaga rasa dan makna agar tak lekang dimakan zaman.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: