Barongko : Kue Tradisional Bugis yang Tetap Bertahan di Tengah Arus Modernisasi

Barongko : Kue Tradisional Bugis yang Tetap Bertahan di Tengah Arus Modernisasi

Barongko, kue tradisional khas Bugis-Makassar, bukan sekadar kudapan manis.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID — Di tengah gempuran berbagai kuliner modern dan makanan instan, satu penganan tradisional dari Sulawesi Selatan masih setia memanjakan lidah para pecintanya.

Barongko, makanan khas masyarakat Bugis dan Makassar, tak hanya sekadar kue, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang terus dijaga hingga hari ini.

Barongko merupakan kue berbahan dasar pisang matang yang dihaluskan dan dicampur dengan santan, telur, dan gula.

Adonan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

BACA JUGA:Kuah Labu : Hidangan Klasik yang Nikmat dan Bergizi

BACA JUGA:Semur Betawi : Hidangan Tradisional Penuh Cita Rasa yang Terus Dijaga Warisannya

Rasanya manis, lembut, dan gurih—kombinasi yang menciptakan cita rasa khas yang tak mudah dilupakan.

Menurut Dr. Andi Erna Rahmawati, dosen Antropologi Budaya Universitas Hasanuddin, barongko bukan sekadar makanan ringan, tetapi simbol status sosial dan tradisi dalam masyarakat Bugis.

"Dahulu barongko adalah hidangan khusus yang hanya disajikan di kalangan bangsawan dan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, khitanan, atau ritual adat," ujarnya.

Kini, barongko telah menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.

BACA JUGA:Teh Talua, Minuman Tradisional Minangkabau yang Sarat Khasiat dan Filosofi

BACA JUGA:Tradisi Roco Timun : Upacara Sakral Penolak Bala dari Negeri Pesisir

Meski begitu, nuansa sakral dan nilai tradisional dari makanan ini tetap melekat kuat.

Di berbagai acara adat Bugis dan Makassar, kehadiran barongko sering kali menjadi penanda bahwa acara tersebut menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: