Mie Ayam : Hidangan Rakyat yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Semangkuk mie ayam, sejuta kenangan. Dari gang kecil sampai restoran hits, rasanya tetap juara.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID – Mie ayam, salah satu kuliner jalanan paling digemari di Indonesia, tetap menjadi favorit masyarakat dari berbagai kalangan.
Di tengah maraknya tren kuliner modern dan makanan cepat saji, mie ayam tetap mempertahankan eksistensinya sebagai makanan yang merakyat, lezat, dan terjangkau.
Hampir di setiap sudut kota, dari gang sempit hingga kawasan perkantoran elit, penjual mie ayam dapat ditemukan dengan mudah.
Baik yang menggunakan gerobak dorong, warung tenda, hingga restoran dengan konsep kekinian, semuanya menyajikan varian mie ayam dengan cita rasa khas yang memanjakan lidah.
BACA JUGA:Sop Buntut : Kuliner Tradisional Indonesia yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar
BACA JUGA:Bakso Aci : Sensasi Baru dalam Dunia Kuliner Indonesia
Mie ayam dipercaya berasal dari pengaruh kuliner Tionghoa yang kemudian beradaptasi dengan selera lokal.
Dalam versi aslinya, mie disajikan dengan daging babi cincang dan kuah kaldu.
Namun seiring perkembangan zaman dan masuknya budaya lokal, daging ayam menjadi pilihan utama sebagai pengganti yang lebih sesuai dengan mayoritas masyarakat Indonesia.
"Kalau kita lihat, mie ayam itu bentuk akulturasi budaya.
BACA JUGA:Cilok Kuah Mercon : Sensasi Pedas Menggelegar yang Bikin Nagih
BACA JUGA:Cireng Kuah Seblak : Inovasi Kuliner Khas Bandung yang Makin Digemari
Dari mie Tiongkok, tapi disesuaikan dengan bahan-bahan lokal.
Rasanya jadi unik dan diterima semua orang," jelas Dr. Rina Kartikasari, dosen kuliner tradisional dari Universitas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: