Usus Goreng, Camilan Tradisional yang Kian Diminati di Tengah Gempuran Makanan Modern

Usus goreng bisa didapatkan mulai dari Rp5.000 hingga Rp20.000 per porsi, tergantung ukuran dan tempat membeli.

Kesuksesan usus goreng tidak lepas dari kreativitas para pelaku UMKM dan pebisnis kuliner.

BACA JUGA:Tahu Pong, Kuliner Khas Semarang yang Terus Eksis di Tengah Gempuran Makanan Modern

BACA JUGA:Tempe Mendoan : Kelezatan Kuliner Khas yang Mendunia

Mereka mengemas usus goreng dalam berbagai bentuk: ada yang menjualnya sebagai lauk siap santap, ada juga yang mengolahnya menjadi camilan dalam kemasan kekinian dengan berbagai varian rasa seperti balado, keju, BBQ, hingga sambal matah.

Salah satu pelaku bisnis, Doni Wibowo (32), mengaku telah menjalankan usaha “Usus Crispy Maknyus” sejak tahun 2022.

Usahanya yang dimulai dari dapur kecil kini telah memiliki lebih dari 15 reseller di Jabodetabek.

“Awalnya iseng saja karena istri sering bikin usus goreng untuk bekal anak.

Lalu saya coba jual online, ternyata peminatnya banyak. Sekarang kami produksi 50 kilogram usus per minggu,” ungkap Doni.

Menurut Doni, kunci dari usus goreng yang enak adalah proses pembersihan dan bumbu marinasi yang tepat.

“Usus harus dibersihkan hingga benar-benar tidak bau, lalu direndam dengan bumbu selama minimal dua jam sebelum digoreng.

Kami juga pakai teknik deep frying supaya hasilnya renyah tapi tetap empuk di dalam,” jelasnya.

Meski digemari, usus goreng tetap menuai kontroversi dari sisi kesehatan.

Sebagai bagian dari jeroan, usus ayam dikenal memiliki kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang cukup tinggi.

Di sisi lain, bila tidak diolah dengan bersih, usus bisa menjadi sumber penyakit karena bisa mengandung bakteri seperti E. coli atau salmonella.

Sumber: