Usus Goreng, Camilan Tradisional yang Kian Diminati di Tengah Gempuran Makanan Modern

Usus Goreng, Camilan Tradisional yang Kian Diminati di Tengah Gempuran Makanan Modern

Di tengah gempuran makanan modern, usus goreng tetap jadi camilan favorit banyak orang, Renyah, gurih, dan penuh cita rasa tradisional. -Fhoto: Istimewa-

Dr. Laily Rahma, ahli gizi dari RSUD Cipto Mangunkusumo, menyarankan agar konsumsi usus goreng dibatasi.

“Jeroan seperti usus mengandung purin tinggi yang bisa memicu asam urat dan kolesterol.

Apalagi kalau digoreng berulang kali dengan minyak yang sama, bisa jadi tidak sehat,” ujar Laily.

Namun, menurutnya, konsumsi usus tetap aman selama tidak berlebihan dan diolah dengan cara yang benar.

“Jika dijadikan camilan sesekali dan bukan konsumsi harian, masih bisa ditoleransi,” tambahnya.

Usus goreng bukan hanya makanan biasa.

Ia mencerminkan kreativitas kuliner masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan bahan makanan secara maksimal.

Dalam berbagai budaya daerah, usus ayam sering kali digunakan sebagai bagian dari hidangan khas, misalnya dalam sate usus di Yogyakarta atau gulai usus di Sumatra Barat.

“Kalau di rumah saya, usus goreng itu menu wajib saat ada acara keluarga,” kata Rachmat Hidayat, warga Solo. “Biasanya dimakan dengan sambal kecap dan nasi hangat, nikmat sekali.”

Seiring berkembangnya dunia kuliner dan meningkatnya kesadaran akan pangan lokal, usus goreng punya potensi besar untuk terus berkembang.

Banyak pelaku kuliner muda yang mulai melirik makanan ini sebagai peluang bisnis, baik di pasar lokal maupun ekspor.

Usus goreng mungkin tampak sederhana, namun camilan ini menyimpan cerita panjang tentang tradisi, inovasi, dan selera rakyat Indonesia.

Di era makanan global yang semakin seragam, kehadiran usus goreng adalah pengingat bahwa kuliner lokal selalu punya tempat istimewa di hati masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: