Tren Baru Narkoba di Prabumulih, Kepala BNN: Perempuan Makin Dominan Jadi Pengedar

Tren Baru Narkoba di Prabumulih, Kepala BNN: Perempuan Makin Dominan Jadi Pengedar

Kepala BNN Kota Prabumulih AKBP Pauzia SP MSi-Foto:dokumen palpos-

Kami sangat mengapresiasi keluarga yang bersedia menyerahkan anggota keluarganya untuk direhabilitasi.

Ini langkah positif demi masa depan yang lebih baik,” tegas Pauzia.

BACA JUGA:Diduga Konsleting Listrik, Rumah Panggung di Karang Raja Prabumulih Ludes Dilalap Api

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Beri Trauma Healing Remaja Putus Tangan Korban KDRT

Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci dalam memutus mata rantai peredaran narkoba.

Edukasi mengenai bahaya narkotika, pentingnya pengawasan keluarga, serta kesadaran akan konsekuensi hukum dan sosial dari keterlibatan dalam narkotika, perlu terus ditanamkan, terutama kepada kelompok rentan seperti perempuan dan remaja.

Salah satu indikator keberhasilan BNN dalam pendekatan humanistik ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat, yang ditunjukkan dengan adanya keluarga yang secara sukarela menyerahkan anggota keluarganya untuk direhabilitasi.

Dalam sepekan terakhir saja, tercatat empat orang pengguna narkotika diserahkan oleh keluarganya kepada BNN Kota Prabumulih.

“Dari keempat orang yang diserahkan oleh keluarganya tersebut, tiga di antaranya menjalani rehabilitasi rawat inap, sementara satu lainnya menjalani rawat jalan,” jelas AKBP Pauzia.

Dua dari tiga pasien rawat inap tersebut telah dikirim ke fasilitas rehabilitasi di Bengkulu, dan satu lainnya dijadwalkan akan diberangkatkan ke pusat rehabilitasi di Kalianda, Lampung, pada Senin, 7 Juli 2025.

Penanganan rehabilitasi dilakukan secara profesional, dengan menjunjung tinggi aspek kerahasiaan dan pemulihan secara menyeluruh.

“Penyerahan ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkotika mulai meningkat, ditandai dengan kesediaan keluarga untuk menyerahkan anggota keluarganya guna mendapatkan bantuan rehabilitasi,” tuturnya.

Salah satu pendekatan yang digarisbawahi oleh BNN Prabumulih adalah bahwa layanan rehabilitasi yang disediakan bukanlah bentuk hukuman, melainkan bentuk penyelamatan.

Hal ini penting untuk terus disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak merasa takut atau malu saat ingin melaporkan atau menyerahkan anggota keluarganya yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

BNN juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak segan melapor jika menemukan adanya penyalahgunaan atau peredaran narkoba di lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: