Tumis Nangka Muda Pedas, Sajian Tradisional yang Kembali Naik Daun di Tengah Tren Kuliner Pedas

Tumis Nangka Muda Pedas, Sajian Tradisional yang Kembali Naik Daun di Tengah Tren Kuliner Pedas

Tumis nangka muda pedas, menu rumahan khas Nusantara yang kini naik daun lagi.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID – Di tengah derasnya tren makanan kekinian dan internasional, masyarakat Indonesia mulai kembali melirik kekayaan kuliner tradisional.

Salah satu sajian lawas yang kini kembali mencuri perhatian adalah tumis nangka muda pedas.

Makanan khas daerah yang dahulu sering disajikan di meja makan rumah-rumah sederhana kini bangkit menjadi primadona di warung makan hingga restoran bertema nusantara.

 

Nangka muda atau dikenal juga sebagai gori dalam bahasa Jawa, sudah lama menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan tradisional.

BACA JUGA:Tumis Bayam Jagung, Menu Sederhana nan Bergizi Tinggi yang Kian Digemari Masyarakat

BACA JUGA:Tumis Jamur Tiram, Menu Sederhana yang Kian Populer di Meja Makan Keluarga Indonesia

Biasanya dimasak menjadi gudeg, sayur lodeh, atau bahkan rendang versi vegetarian.

Namun, varian tumis nangka muda pedas membawa kesegaran tersendiri bagi pecinta makanan pedas yang tetap ingin mencicipi rasa tradisional yang otentik.

 

Ciri khas utama dari tumis nangka muda pedas terletak pada kombinasi tekstur empuk dari nangka muda yang dipadukan dengan bumbu tumis khas nusantara.

Tumisan ini biasanya mengandalkan cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, lengkuas, daun salam, serta terasi atau ebi untuk memberikan cita rasa gurih nan kaya.

BACA JUGA:Kerang Hijau Saus Tiram, Primadona Baru di Meja Makan Masyarakat Perkotaan

BACA JUGA:Kerang Dara Saus Padang : Nikmatnya Hidangan Laut dengan Sensasi Pedas Manis

 

Salah satu pelaku kuliner di Yogyakarta, Dwi Astuti (38), mengungkapkan bahwa menu ini belakangan menjadi favorit pelanggan di warung makan miliknya.

"Dulu orang lebih suka gudeg nangka karena rasanya manis dan populer.

Tapi sekarang banyak yang cari tumisan pedas. Mungkin karena sekarang tren makanan pedas lagi naik," ujarnya.

 

Menurut Dwi, memasak tumis nangka muda pedas tidak memerlukan bahan mahal.

BACA JUGA:Kerang Saus Tiram : Hidangan Laut yang Lezat dan Bergizi

BACA JUGA:Cumi Hitam Pedas, Sajian Laut yang Menggoda Lidah dan Viral di Media Sosial

Justru kesederhanaan bumbunya membuat rasa aslinya lebih terasa.

“Kuncinya ada di bumbu halus dan proses menumis yang pas. Nangka jangan terlalu matang supaya teksturnya tetap sedikit kenyal,” tambahnya.

 

Kepopuleran tumis nangka muda pedas tidak lepas dari peran media sosial.

Banyak food blogger dan kreator konten makanan membagikan resep serta ulasan tentang menu ini.

Tidak sedikit yang menyebutnya sebagai “rendang vegetarian pedas” karena tampilannya yang menggiurkan dan rasa rempah yang kuat.

 

Salah satu unggahan video masak di TikTok oleh akun @DapoerSimbok bahkan sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali.

Dalam video berdurasi kurang dari dua menit, terlihat jelas bagaimana nangka muda yang disuwir halus ditumis bersama bumbu merah menyala, hingga mengeluarkan aroma wangi yang disebut-sebut mampu membangkitkan selera makan.

 

“Resep ini viral karena mudah dan cocok dengan lidah orang Indonesia. Pedasnya nampol, dan teksturnya bikin nagih,” tulis salah satu komentar pengguna.

 

Selain karena cita rasa yang kuat, tumis nangka muda pedas juga menjadi pilihan bagi para vegetarian atau mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging.

Meski tanpa tambahan protein hewani, masakan ini tetap mampu memberikan rasa umami dan kepuasan makan yang tinggi.

 

Menurut ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Rika Wulandari, nangka muda kaya akan serat dan rendah kalori, cocok untuk menu harian yang sehat.

“Tumis nangka muda bisa menjadi alternatif sayur yang mengenyangkan, apalagi jika dimasak dengan minyak secukupnya dan tidak terlalu banyak garam,” ujarnya.

 

Dari sisi harga, bahan-bahan yang digunakan pun tergolong murah dan mudah didapat di pasar tradisional.

Satu kilogram nangka muda biasanya dijual sekitar Rp5.000 – Rp8.000, tergantung musim.

Dengan tambahan bumbu dapur sederhana, satu porsi masakan ini bisa dibuat dengan biaya kurang dari Rp10.000.

 

Melihat antusiasme pasar, beberapa restoran mulai mengembangkan menu turunan dari tumis nangka muda pedas.

Misalnya, dijadikan isian nasi bakar, topping nasi goreng, atau bahkan dijual dalam bentuk beku siap saji.

Di kota seperti Bandung dan Jakarta, beberapa startup kuliner lokal menjual varian beku tumis nangka pedas sebagai menu praktis untuk anak kos atau pekerja sibuk.

 

“Kami ingin menghadirkan rasa rumahan yang bisa dinikmati siapa saja, bahkan yang tidak sempat masak.

Produk kami tinggal dipanaskan saja, dan rasanya tetap nikmat,” kata Rendi Hartono, pendiri brand makanan beku “Pedes Nusantara”.

 

Meningkatnya popularitas tumis nangka muda pedas menjadi contoh bagaimana makanan tradisional bisa tetap relevan dan digemari lintas generasi.

Dengan sentuhan kreativitas dan adaptasi terhadap selera modern, masakan seperti ini bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.

 

 

 

Para pelaku UMKM kuliner pun didorong untuk menjadikan menu-menu lokal sebagai andalan bisnis yang tidak hanya lezat, tapi juga memiliki nilai budaya.

Di tengah gempuran makanan impor dan cepat saji, cita rasa seperti tumis nangka muda pedas adalah pengingat bahwa kekayaan kuliner Indonesia sangat layak untuk terus dilestarikan dan dibanggakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: