Gubernur Herman Deru Gandeng Alumni Walisongo Majukan Pendidikan Agama di Sumsel

Gubernur Herman Deru Gandeng Alumni Walisongo Majukan Pendidikan Agama di Sumsel

Gubernur Herman Deru Gandeng Alumni Walisongo Majukan Pendidikan Agama di Sumsel-Foto:dokumen palpos-

PALEMBANG, PALPOS.ID  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, mengajak para alumni pondok pesantren untuk terlibat aktif dalam pembangunan pendidikan berbasis agama di Bumi Sriwijaya.

Ajakan ini disampaikan saat menghadiri acara pelantikan pengurus Himpunan Keluarga Pondok Pesantren (HKPW) Walisongo Ngabar Cabang Sumsel periode 20252028, yang digelar di Sriwijaya Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sabtu (2/8/2025).

 

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menyampaikan harapannya agar kepengurusan baru HKPW dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berakhlak.

 

“Setelah pelantikan ini, saya berharap HKPW dapat membuka ruang diskusi yang aktif dengan pemerintah.

BACA JUGA:Swarna Songket Nusantara 2025: Ketika Tradisi dan Gaya Berpadu di BKB Palembang

BACA JUGA:Pameran Kuliner dan Kerajinan Sumsel Curi Perhatian Selvi Gibran di Griya Agung Palembang

Kita ingin pendidikan agama tidak hanya membentuk manusia religius, tapi juga melahirkan intelektual yang bermanfaat bagi bangsa,” ungkapnya.

 

Sebagai bentuk dukungan, Herman Deru menyatakan akan mendaftarkan HKPW Ngabar Cabang Sumsel ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumsel agar organisasi ini diakui secara resmi.

 

“Organisasi ini akan tercatat dan menjadi mitra resmi Pemerintah Provinsi Sumsel. Ini penting agar semua program bisa disinergikan,” jelasnya.

 

Dalam acara yang juga menjadi ajang silaturahmi ini, Gubernur mengisahkan pengalamannya yang dekat dengan dunia pesantren. Ia pernah dikukuhkan sebagai alumni kehormatan Pondok Pesantren Gontor.

BACA JUGA:Hadirkan Ketua Umum Dekranas, Sriwijaya Expo 2025 Jadi Magnet Promosi Produk Unggulan Sumsel

BACA JUGA:Herman Deru Tampil Memukau di Swarna Songket Nusantara 2025 dengan Songket Bunga Cina

 

Ia juga mengungkapkan bahwa jumlah pondok pesantren di Sumsel saat ini sudah mencapai lebih dari 650 unit.

Jumlah tersebut meningkat pesat dalam lima tahun terakhir dan menjadi kekuatan tersendiri dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

“Sebagai pemimpin daerah, saya sangat terbantu dengan hadirnya pesantren-pesantren yang aktif mendidik masyarakat, terutama di daerah pelosok,” katanya.

 

Ia juga menegaskan komitmennya untuk membina hubungan baik dengan seluruh pengasuh pesantren tanpa membeda-bedakan latar belakang mazhab atau organisasi.

BACA JUGA:Swarna Songket Nusantara Siap Digelar, Selvi Gibran Borong Produk Kriya Sumsel

BACA JUGA:Wujudkan Generasi Emas 2045,TP PKK Sumsel Sosialisasikan Bahaya Pinjaman Online, Narkoba, dan Judi Digital

 

Salah satu program yang sangat didukung oleh para alumni pesantren, menurut Herman Deru, adalah program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.

Saat ini, jumlah rumah tahfidz di Sumsel telah melampaui angka 5.000 unit, dari total sekitar 3.500 desa dan kelurahan.

 

Program ini dinilai berhasil meningkatkan kualitas pendidikan agama dan mendorong prestasi Sumsel di tingkat nasional.

Dalam ajang MTQ Nasional 2022, Sumsel berhasil menembus 10 besar berkat meningkatnya jumlah qari dan qariah.

 

Gubernur menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat.

Ia berharap peran alumni pesantren semakin kuat dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan agama di Sumsel.

 

Turut hadir dalam acara ini pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Ngabar Ponorogo, seperti Ustaz KH. Drs. Moh. Tolhah, KH. Moh. Yassin, KH. Imam Syafaat, serta Ketua Umum HKPW Pusat, H. Nur Cholis, S.Ag., M.H., dan sejumlah tokoh pesantren lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: