RIG Merah Putih Karya Anak Bangsa, Pertamina Drilling Siap Tingkatkan Produksi Migas

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri didampingi Direktur Utama PT Pertamina Drillimg Services Indonesia, Avep Disasmita melihat miniatur RIG Merah Putih hasil karya Anak Bangsa.-Foto:dokumen palpos-
PALPOS.ID - PT Pertamina Drilling Service Indonesia (Pertamina Drilling) kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu pilar penting industri energi nasional.
Dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 yang berlangsung pada 7-8 Agustus 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB), perusahaan ini memamerkan inovasi monumental berupa RIG Merah Putih, hasil kolaborasi strategis antara PT Pertamina dan PT Pindad.
Kehadiran RIG Merah Putih bukan sekadar pamer teknologi, tetapi menjadi simbol nyata penguatan kapasitas nasional dalam mendukung visi Swasembada Energi yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Acara ini sendiri berlangsung megah, dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, para Menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis, serta perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menjelaskan bahwa RIG Merah Putih merupakan hasil sinergi dua perusahaan strategis BUMN Pertamina dan Pindad yang sama-sama memiliki peran vital dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Menurutnya, rig ini adalah karya anak bangsa yang diciptakan untuk mendukung peningkatan produksi minyak, gas, dan energi panas bumi (geothermal) nasional.
“Pertamina Drilling siap mendukung dan mengoperasikan RIG Merah Putih, hasil sinergi dengan Pindad, untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional yang mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi,” ungkap Avep Disasmita.
“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata dukungan industri terhadap program pemerintah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Buol Tolitoli Mulai Diperbincangkan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Inilah Sejarah Kota Palopo Calon Ibu Kota Provinsi Luwu Raya
Semoga langkah ini dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan menumbuhkan industri pendukung dalam negeri,” imbuhnya.
Dikatakannya, Rig ini bukan hanya akan beroperasi di lapangan migas konvensional, tetapi juga disiapkan untuk proyek-proyek strategis di sektor geothermal, yang menjadi salah satu sumber energi baru terbarukan andalan Indonesia di masa depan.
Pembangunan RIG Merah Putih menjadi salah satu tonggak dalam perjalanan Indonesia menuju swasembada energi. Upaya ini juga sejalan dengan misi pemerintah dalam meningkatkan TKDN di industri energi.
Dengan menggandeng PT Pindad yang memiliki keunggulan dalam rekayasa alat berat dan teknologi industri, rig ini memanfaatkan kemampuan manufaktur dalam negeri secara maksimal.
Kolaborasi ini diharapkan mengurangi ketergantungan pada rig impor, yang selama ini masih menjadi tantangan bagi industri pengeboran migas di tanah air.
Tingkat penggunaan komponen lokal yang tinggi juga akan memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional, termasuk menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan industri penunjang energi.
Pertamina Drilling bukanlah pemain baru di industri ini.
Sebagai penyedia jasa pengeboran darat terbesar di Asia Tenggara, perusahaan ini saat ini mengoperasikan 53 unit rig beserta layanan pendukung (supporting services) lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, dua unit offshore work over rig dan dua unit jack-up rig menjadi tulang punggung kegiatan pengeboran lepas pantai (offshore drilling).
Sementara itu, satu unit rig khusus dialokasikan untuk Indonesia Drilling Training Center (IDTC), yang menjadi pusat pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor pengeboran.
Keberadaan IDTC ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk memastikan bahwa teknologi pengeboran yang dioperasikan didukung oleh tenaga kerja berkompeten dan bersertifikasi internasional.
Dalam rangkaian acara yang sama, Pertamina Drilling juga menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan menyerahkan bantuan alat laboratorium kepada Program Studi Teknik Perminyakan ITB berupa Atmospheric Consistometer TG-1220C.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Avep Disasmita sebagai bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi di bidang perminyakan.
“Pertamina Drilling sangat peduli terhadap pengembangan SDM, khususnya di sektor energi.
Kami mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas.
Harapan kami, bantuan ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman teknis dan memperkuat kompetensi di lapangan,” tambah Avep.
Alat yang diberikan ini merupakan perangkat penting dalam pengujian karakteristik semen yang digunakan di sumur migas.
Dengan adanya fasilitas ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendekati kondisi lapangan sesungguhnya.
Selain fokus pada peningkatan produksi migas, Pertamina Drilling juga menyelaraskan seluruh programnya dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060.
Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inovasi dan program yang mendukung efisiensi energi, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta transisi menuju energi bersih.
Avep Disasmita menegaskan bahwa seluruh upaya tersebut dijalankan sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di semua lini bisnis dan operasional.
ESG bukan hanya sekadar jargon, tetapi telah diintegrasikan ke dalam budaya kerja dan strategi perusahaan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: