TNI AD Tambah 100 Batalyon dan 20 Brigade Baru, Segera Buka Rekrutmen Tamtama dan Bintara Baru

TNI AD Tambah 100 Batalyon dan 20 Brigade Baru, Segera Buka Rekrutmen Tamtama dan Bintara Baru--Dokumen Palpos.id
Kristomei menegaskan bahwa penyebaran ini mempertimbangkan potensi kerawanan, kondisi geografis, dan kebutuhan pertahanan teritorial di setiap wilayah.
Rekrutmen dan Penataan Personel
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa pengisian personel dilakukan secara kombinasi antara rekrutmen baru dan penataan prajurit berpengalaman.
“Satu batalyon baru memerlukan 400–500 personel. Namun, tidak semua direkrut dari nol. Posisi strategis seperti komandan regu, peleton, dan kompi akan diisi oleh prajurit berpengalaman,” ujarnya.
Metode ini memungkinkan prajurit baru belajar langsung dari senior yang sudah berpengalaman di medan tugas.
BACA JUGA:Pria di OKU Nekat Bongkar Rumah Anggota TNI AD, Endingnya Bisa Ditebak
BACA JUGA:Rahasia Tank MBT Leopard 2 yang Tetap Jadi Andalan TNI AD
Menurut Wahyu, rasio kekuatan personel TNI AD saat ini belum ideal jika dibandingkan dengan luas wilayah Indonesia dan jumlah penduduk yang harus dilindungi.
“Indonesia memiliki wilayah yang luas dengan tantangan keamanan yang beragam. Penambahan satuan ini adalah bentuk adaptasi terhadap kebutuhan pertahanan masa depan dan antisipasi potensi ancaman,” tegasnya.
Selain itu, kehadiran satuan baru di daerah terpencil dan perbatasan akan memperkuat pembinaan teritorial serta pengamanan wilayah secara optimal.
Baik Kristomei maupun Wahyu menegaskan bahwa rencana ini telah melalui kajian mendalam dan perhitungan anggaran yang detail. Semua langkah dilakukan sesuai prosedur, mengutamakan efisiensi dan efektivitas.
BACA JUGA:TNI AD Relokasi Tank Medium Harimau ke Yonkav 13 untuk Amankan IKN
BACA JUGA:Howitzer M109A4 155 mm: Senjata Andalan Artileri Medan TNI AD Dalam Memodernisasi Persenjataan
Dengan penambahan 100 Yonif TP dan 20 Brigif TP, TNI AD berharap kehadirannya semakin merata di seluruh pelosok Tanah Air.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa Indonesia terus memodernisasi pertahanan, meningkatkan kualitas personel, dan memastikan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber