Deretan Pelapis Tunggal Putri Indonesia, Dari Komang Ayu Hingga Mutiara Ayu

Deretan Pelapis Tunggal Putri Indonesia, Dari Komang Ayu Hingga Mutiara Ayu

Deretan Pelapis Tunggal Putri Indonesia, Dari Komang Ayu Hingga Mutiara Ayu - Fhoto:@Facebook_Athar Sport II-

PALPOS.ID - Sektor tunggal putri Indonesia tengah memasuki fase regenerasi penting.

Dengan dua andalan utama, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani, yang kini mengisi panggung utama, Pengurus Pusat PBSI terus menyiapkan deretan pelapis yang diharapkan bisa segera bersaing di level dunia.

 

Lima nama mencuat sebagai kandidat terdepan: Komang Ayu Cahya Dewi (WR 42), Mutiara Ayu Puspitasari (WR 72), Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi (WR 86), Chiara Marvella Handoyo (WR 96), dan Ruzana (WR 98).

Mereka merupakan pemain muda yang saat ini rutin menghuni 100 besar peringkat BWF.

BACA JUGA:Timnas Voli Putri U-21 Kalah 2-3 dari Puerto Riko di Surabaya

BACA JUGA:Alwi Farhan Lolos ke Kejuaraan Dunia 2025 Paris

 

Pelatih tunggal putri pelatnas, Imam Tohari, menyebut bahwa dari kelima nama tersebut, Mutiara, Ruzana, dan Chiara menjadi tumpuan utama regenerasi dari kelompok pratama.

Peringkat mereka saling berdekatan dan punya peluang yang sama.

Saat ini mereka banyak bertanding di level International Challenge dan Super 100,” ujarnya.

 

Komang Ayu di Posisi Teratas, Mutiara Punya Modal Sejarah

BACA JUGA:Jadwal SEA V League 2025 Putaran Kedua: Timnas Voli Putri Indonesia Hadapi Partai Penentuan

BACA JUGA:Dibantai Vietnam 0-3, Timnas Voli Putri U-21 Indonesia Tersungkur di Laga Pembuka FIVB 2025

 

Secara peringkat, Komang Ayu Cahya Dewi menjadi yang tertinggi di antara para pelapis dengan menempati ranking 42 dunia.

Keunggulan ini membuatnya relatif lebih mudah untuk masuk ke turnamen level atas dibanding rekan-rekannya.

 

Namun, Mutiara Ayu Puspitasari membawa modal prestasi besar setelah menjuarai Badminton Asia Junior Championship 2023, menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang meraih gelar tersebut sejak ajang ini digelar pada 1997.

Gelar tersebut membuat Mutiara menjadi sorotan publik dan harapan baru sektor tunggal putri.

BACA JUGA:Timnas Voli Putri U-21 Indonesia Hadapi Jadwal Padat di Kejuaraan Dunia dan SEA V League 2025

BACA JUGA:SEA V League 2025 Leg 1: Indonesia Juru Kunci Usai Kalah dari Filipina

 

Persaingan Rapat di Level Menengah

 

Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, Chiara Marvella Handoyo, dan Ruzana juga berada dalam jarak peringkat yang cukup dekat.

PBSI menilai, jika mereka mampu mempertahankan konsistensi dan memperbanyak pengalaman di turnamen internasional, peluang untuk naik peringkat sangat terbuka.

 

Imam Tohari menekankan bahwa peningkatan peringkat adalah kunci.

“Dari sana mereka bisa masuk ke turnamen yang lebih besar dan menghadapi lawan-lawan dengan kualitas lebih tinggi.

Itu penting untuk pembentukan mental dan pola permainan mereka,” tegasnya.

 

PBSI sendiri menerapkan strategi pengiriman bertahap ke turnamen internasional, bertujuan memberikan jam terbang sekaligus menguji kesiapan pemain sebelum masuk ke level elite.

 

Target Jangka Panjang: Skuad Merata dan Kompetitif

 

Selain tiga nama inti regenerasi, Imam juga memastikan Komang Ayu dan Ni Kadek Dhinda tetap menjadi bagian dari rencana jangka panjang

. Harapannya, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia memiliki skuad tunggal putri yang merata kualitasnya dan bisa bersaing di semua level turnamen.

 

Dalam waktu dekat, Mutiara, Chiara, dan Ruzana akan turun di Malaysia International Challenge.

Turnamen ini akan menjadi ajang pembuktian sekaligus tolok ukur kesiapan mereka untuk bersaing di panggung yang lebih besar.

 

Pertanyaannya, siapa di antara mereka yang akan lebih dulu menembus level elite dunia? Apakah Komang Ayu yang sudah unggul peringkat, Mutiara dengan modal juara Asia, atau justru Chiara dan Ruzana yang siap membuat kejutan? Waktu dan konsistensi akan menjadi jawabannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: