Bakwan Udang : Jajanan Klasik yang Tetap Jadi Primadona di Tengah Gempuran Makanan Modern

Bakwan Udang : Jajanan Klasik yang Tetap Jadi Primadona di Tengah Gempuran Makanan Modern

Bakwan udang : jajanan klasik yang tetap eksis di tengah tren makanan modern. Gurih, renyah, dan selalu bikin kangen.-Fhoto: Istimewa-

Modal yang relatif kecil, keuntungan yang cepat, serta permintaan pasar yang tinggi menjadi alasan utama bisnis ini tetap bertahan bahkan di masa sulit.

Salah satunya adalah Sri Wahyuni (42), pedagang gorengan asal Depok yang mengaku bisa menjual lebih dari 300 potong bakwan udang setiap hari.

"Kalau sore hari, orang-orang suka beli untuk cemilan di rumah.

Udang saya pakai yang segar dari pasar, supaya rasanya tetap enak dan pelanggan balik lagi," katanya.

Melihat antusiasme masyarakat terhadap makanan ini, pemerintah daerah pun mulai melirik potensi bakwan udang sebagai bagian dari promosi kuliner lokal.

Dalam beberapa festival makanan, bakwan udang kerap menjadi salah satu sajian yang diangkat sebagai warisan kuliner khas Nusantara.

Bakwan udang bukan hanya sekadar jajanan kaki lima biasa.

Ia adalah simbol dari kekayaan kuliner Indonesia yang terus hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.

Dengan cita rasa yang lezat, proses pembuatan yang mudah, serta nilai ekonomi yang menjanjikan, tak heran jika bakwan udang tetap menjadi favorit lintas generasi.

Di saat masyarakat terus mencari makanan yang enak, praktis, dan bernuansa lokal, bakwan udang akan terus menemukan tempatnya – baik di meja makan sederhana, kafe modern, maupun restoran berkelas.

Dan tentu saja, satu hal yang tidak pernah berubah: kenikmatan menggigit bakwan udang panas di sore hari, ditemani cabai rawit dan secangkir teh hangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: