Waspada DBD, Wakil Ketua DPRD Prabumulih Desak Dinkes Siapkan Langkah Antisipasi dan Siapkan Fasilitas Kesehat

Wakil Ketua II DPRD Prabumulih, Ir Dipe Anom-Foto:dokumen palpos-
“Penting untuk mengantisipasi kebutuhan darah yang meningkat saat terjadi lonjakan kasus DBD. PMI harus aktif mendorong kegiatan donor darah secara berkala,” ujarnya.
Dipe menambahkan, kegiatan donor darah sebaiknya tidak hanya dilakukan saat terjadi kasus darurat, tetapi dijadikan program rutin.
“Kalau stok darah cukup, kita tidak perlu panik ketika ada pasien yang membutuhkan transfusi mendadak,” sambungnya.
Selain itu, DPRD juga mendorong pemerintah kota untuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan dunia usaha, dalam mendukung pelaksanaan kegiatan donor darah massal.
“Ini bisa menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tambahnya.
Selain langkah pencegahan dan kesiapan logistik, kegiatan fogging (pengasapan) juga perlu disiapkan sebagai langkah darurat untuk membasmi nyamuk dewasa di daerah yang ditemukan kasus positif DBD.
Namun, Dipe menekankan bahwa fogging hanya bersifat sementara dan tidak boleh menjadi satu-satunya cara.
“Fogging itu penting, tapi jangan sampai menjadi rutinitas tanpa solusi jangka panjang. Yang utama adalah pemberantasan jentik nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti persoalan anggaran penanggulangan DBD yang sering kali terkendala proses administratif.
Menurutnya, Pemkot Prabumulih harus memiliki skema dana darurat yang dapat diakses cepat ketika wabah mulai meningkat.
“Walaupun anggaran khusus untuk keadaan darurat mungkin belum sepenuhnya tersedia, pemerintah harus tetap bisa mengakses anggaran tersebut untuk menanggulangi wabah DBD.
Jangan sampai hambatan administratif menghalangi penanganan yang cepat dan tepat demi keselamatan warga Kota Prabumulih,” tegas Dipe.
Dipe juga menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat harus aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Ia mengingatkan bahwa sebagian besar kasus DBD berawal dari lingkungan rumah yang tidak terjaga kebersihannya.
“Kalau masyarakat tetap menjaga kebersihan dan tidak membiarkan air tergenang, maka risiko penyebaran DBD dapat ditekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: