Cegah Stunting Sejak Dini, Irma Suryani Tekankan Pentingnya Gizi Ibu Hamil dan Pemeriksaan Kehamilan Rutin

Cegah Stunting Sejak Dini, Irma Suryani Tekankan Pentingnya Gizi Ibu Hamil dan Pemeriksaan Kehamilan Rutin

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani memberikan doorprize kepada peserta sosialisasi program Bangga Kencana di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Sabtu, 11 Oktober 2025.-Foto:dokumen palpos-

“Jangan malas datang ke posyandu. Di sana ibu-ibu bisa timbang berat badan anak, ukur tinggi badan, dan dapat informasi soal gizi. Kalau anak tidak naik berat badannya, itu tanda-tanda perlu diperhatikan,” pesan Irma.

Ia pun mengapresiasi kinerja BKKBN yang secara berkelanjutan melaksanakan berbagai program intervensi untuk mempercepat penurunan stunting.

Irma menilai kolaborasi antara BKKBN, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam upaya menekan angka stunting.

Sementara itu, dr. Achmad Maskur, Penata KKB Ahli Muda BKKBN Provinsi Sumatera Selatan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa pengaturan usia menikah dan kehamilan merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah stunting.

“Jangan menikah terlalu muda dan juga hamil di usia muda, yakni di bawah 20 tahun, karena rahim belum siap. Sementara hamil di usia tua, di atas 30 tahun, berisiko bagi ibu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kehamilan ideal terjadi pada usia 20 hingga 30 tahun, di mana kondisi tubuh wanita relatif lebih siap secara biologis maupun psikologis.

Selain itu, pengaturan kehamilan atau jarak antar kelahiran juga perlu diperhatikan agar tubuh ibu memiliki waktu cukup untuk pulih sebelum mengandung lagi.

“Mengatur kehamilan bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi rahim untuk siap menerima kehamilan lagi. Untuk itu, bisa dilakukan dengan cara ber-KB,” lanjutnya.

Menurut Achmad, program Keluarga Berencana (KB) tidak hanya bertujuan menekan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga berdampak langsung terhadap kualitas keluarga dan pencegahan stunting.

Dengan ber-KB, orang tua dapat lebih fokus memenuhi kebutuhan gizi dan pendidikan anak secara optimal. (abu/ril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: