Gulai Usus Sapi : Kuliner Khas Nusantara yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Gulai Usus Sapi : Kuliner Khas Nusantara yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Gulai Usus Sapi : Sajian tradisional yang kaya rempah dan penuh cerita dari dapur Minang.-Fhoto: Istimewa-

Dr. Rika Wulandari, ahli gizi dari Universitas Indonesia, menyarankan agar konsumsi gulai usus sapi tetap dibatasi dan diimbangi dengan sayuran serta buah.

"Gulai usus itu enak, tapi kita perlu bijak. Makan sesekali tidak masalah, asal tidak berlebihan.

Dan tentu saja, cara memasaknya juga berpengaruh. Hindari penggunaan santan terlalu banyak jika ingin lebih sehat," jelasnya.

Di sebuah warung sederhana di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, seorang ibu rumah tangga, Siti Rohana, tengah sibuk melayani pembeli.

Ia sudah menjual gulai usus sapi sejak 2001 dan mengaku dagangannya selalu habis setiap hari.

"Anak-anak sekarang mungkin suka makanan Korea atau Jepang, tapi gulai usus tetap ada yang cari. Apalagi kalau hari Jumat atau menjelang Lebaran. Banyak yang pesan untuk dibawa pulang," katanya sambil tersenyum.

Siti percaya bahwa gulai usus sapi bukan hanya makanan, tapi bagian dari identitas. "Kita ini kaya, dan kekayaan itu ada di makanan. Gulai usus itu bagian dari kekayaan budaya kita."

Gulai usus sapi mungkin bukan makanan untuk semua orang. Teksturnya yang unik dan aromanya yang kuat bisa menjadi tantangan bagi sebagian lidah.

Namun bagi yang tumbuh bersama kuliner tradisional, hidangan ini adalah simbol dari kehangatan, tradisi, dan kekayaan rasa Indonesia.

Di tengah gempuran makanan instan dan cepat saji, gulai usus sapi tetap menunjukkan bahwa masakan berbasis tradisi dan rempah bisa bertahan. Bahkan bukan tak mungkin, justru menjadi ikon kuliner masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: