Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Pahungalodu Bagian Aspirasi Warga

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Pahungalodu Bagian Aspirasi Warga

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Pahungalodu Bagian Aspirasi Warga.--Dokumen Palpos.id

Beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh inisiator pemekaran Kabupaten Pahungalodu antara lain:

Moratorium DOB Nasional

Ketersediaan anggaran untuk pembangunan awal infrastruktur pemerintahan

Kelengkapan administrasi dan legalitas usulan daerah baru

Sinkronisasi dukungan dari Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur

Namun di balik semua tantangan itu, masyarakat tetap optimis. 

Banyak tokoh adat, tokoh masyarakat, akademisi lokal, dan LSM yang mendorong agar pemerintah pusat kembali membuka peluang pemekaran untuk daerah-daerah dengan kebutuhan mendesak.

Suara Masyarakat: Dari Aspirasi ke Gerakan Kolektif

Di berbagai desa sekitar Melolo, sudah terbentuk sejumlah forum warga dan relawan pemekaran. 

Mereka rutin melakukan sosialisasi dan diskusi publik, bahkan mengumpulkan tanda tangan dukungan dari warga yang tersebar di pelosok wilayah. 

Masyarakat juga sudah menggelar berbagai kegiatan adat dan budaya sebagai bentuk solidaritas dan pernyataan sikap terhadap perjuangan pembentukan Kabupaten Pahungalodu.

Salah satu warga, Mama Maria Loru, menyatakan harapannya agar pemekaran ini bisa segera terwujud. 

"Kami orang kecil hanya bisa berharap dan berdoa. Kami mau anak-anak kami bisa sekolah lebih dekat, sakit bisa berobat cepat, dan jalan-jalan kami diperbaiki," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Membuka Masa Depan Baru untuk Timur Sumba

Apabila pemekaran Kabupaten Pahungalodu berhasil, maka ini akan menjadi sejarah baru bagi Pulau Sumba, khususnya Sumba Timur. 

Dengan jumlah penduduk 70.000 jiwa dan luas wilayah lebih dari 2.000 km², Pahungalodu memiliki bekal cukup untuk menjadi daerah yang mandiri dan berdaya saing.

Kabupaten baru ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol pemekaran administratif, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan yang merata dan berkeadilan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.disway.id