LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Nikho Rafhika alias Niko (30), terdakwa kasus narkoba 13 kg sabu-sabu, 2.200 pil ekstasi dan 1,6 kg bubuk amfetamin dituntut hukuman mati.
Tuntutan itu dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Lubuklinggau, Akbari Darnawinsyah dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau, Kamis (28/07). Dalam tuntutannya, JPU mengungkapkan bahwa terdakwa secara sah dan menyakinkan terbukti bersalah melanggar pasal 114 ayat (2) Jo 132 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Mendengar tuntutan itu, Niko yang mengikuti sidang secara virtual terlihat santai. Bahkan sepanjang sidang berlangsung Niko terlihat beberapa kali menguap dan menahan kantuk. BACA JUGA:2 Bintara Polres Lubuklinggau Positif Konsumsi Narkoba Sementara salah satu Penasehat Hukum (PH) terdakwa, Jaya Kesuma, usai tuntutan dibacakan berupaya melakukan intrupsi kepada majelis hakim dan meminta JPU menghadirkan Barang Bukti (BB) yang didakwakan. Namun sikap salah satu PH terdakwa yang terkesan cari panggung, langsung diingatkan oleh Ketua Majelis Hakim, Ferry Irawan, bahwa saat ini sidang dengan agenda tuntutan dan nanti PH diberikan waktu untuk menyampaikan peldoinya. Namun PH terdakwa justru menganggap kehadiran wartawan dalam sidang tersebut sebagai kesempatan untuk mempertanyakan BB kepada JPU. Kendati demikian ketua majelis tidak lagi menggubris sikap PH yang terkesan cari panggung dan langsung menyatakan bahwa PH terdakwa diberikan waktu satu pekan untuk menyampaikan pledoi (pembelaan) terhadap terdakwa. Sidang kemudian ditutup majelis hakim yang diketuai Ferry Irawan, didampingi hakim anggota Tri Lestari dan Marselinus Ambarita serta Panitera Pengganti (PP) Emi Huzaimah. BACA JUGA:Serahkan SK Pemecatan Oknum Satpol PP Muba Positif Narkoba "Kepada penasehat hukum terdakwa diberikan waktu satu Minggu untuk menyampaikan pledoi pada sidang Kamis mendatang, tok tok tok," ujar hakim ketua seraya mengetuk palu sidang sebanyak tiga kali. Dijumpai usai sidang, Edwar Antoni alias Edo, salah satu PH terdakwa lainnya mengatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan waktu satu pekan yang diberikan majelis hakim untuk menyusun pledoi terhadap terdakwa. "Kita akan manfaatkan waktu satu Minggu yang diberikan majelis untuk melakukan pembelaan," ujarnya. Terpisah, Kasipidum, Firdaus Affandi, didampingi JPU Akbari, dijumpai di ruangannya tentang tuntutan hukuman mati yang diajukan di persidangan mengatakan bahwa ada sederet pertimbangan yang memberatkan terdakwa. BACA JUGA:Pengedar asal Muratara Dibekuk Saat Transaksi Narkoba di Pondok Kebun Yang pertama perbuatan terdakwa yang tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan narkoba, terdakwa juga sebelumnya pernah dihukum dalam kasus yang sama. "Terdakwa ini merupakan bandar narkoba jaringan Sumatera Utara," tambah Akbari. Seperti diketahui sebelumnya, terdakwa Niko diringkus Sat Narkoba Polres Lubuklinggau di kediamannya Jalan Depati Said No. 02, RT 04, Kelurahan Lubuklinggau Ulu, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Selasa 9 November 2021. Selain terdakwa Niko, saat itu polisi juga berhasil mengamankan Barang Bukti (BB) berupa satu box plastik yang berisikan 13 kemasan teh hijau cina yang berisikan sabu-sabu, yang dikubur di dalam tanah di halaman belakang rumah terdakwa. BACA JUGA:Terkuak, Warga Binaan Lapas Tanjung Raja Meregang Nyawa Usai Konsumsi Narkoba Bukan hanya itu, polisi juga berhasil menemukan tiga bungkus plastik bening berisikan serbuk warna hijau dengan berat netto keseluruhan 1568,75 gram, satu bungkus plastik bening berisikan serbuk warna coklat dengan berat netto 42,89 gram. Kemudian, 22 dua puluh dua bungkus plastik bening berisikan 2200 butir tablet warna hijau dengan berat netto keseluruhan 734,66 gram, dari dalam rumah terdakwa. Dengan BB tersebut terdakwa kemudian digelandang aparat kepolisian ke Mapolres Lubuklinggau. (*)Bandar Narkoba Jaringan Medan Simpan 13 Kg Sabu Dituntut Hukuman Mati
Kamis 28-07-2022,17:48 WIB
Reporter : Yati
Editor : Bambang
Tags : #simpan 13 kg sabu
#pn lubuklinggau
#jpu kejari lubuklinggau
#jaringan medan
#hukuman mati
#dituntut
#bandar narkoba
Kategori :
Terkait
Rabu 17-12-2025,14:51 WIB
Terdakwa Pembunuhan Bocah SD Pedamaran OKI Dituntut Hukuman Pidana Mati
Senin 22-09-2025,20:51 WIB
Polres Prabumulih Ungkap 7 Kasus Narkoba Sepanjang September 2025, 7 Tersangka dan 180 Gram Sabu Diamankan
Senin 21-07-2025,16:45 WIB
Polres OKU Pamerkan Belasan Pelaku Narkoba, Hasil Tangkapan Juni-Juli 2025
Rabu 11-06-2025,16:34 WIB
Dua Bandar Sabu di OKU Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Selasa 10-06-2025,11:27 WIB
Mobil Terbalik Gegerkan Ogan Ilir, Diduga Milik Bandar Narkoba, Polisi Amankan 4 Kg Sabu dan 3.000 Ekstasi
Terpopuler
Kamis 18-12-2025,15:49 WIB
Honda Vario 125: Sejarah Panjang dan Detail Spesifikasi, Skutik Irit BBM yang Tetap Jadi Favorit
Kamis 18-12-2025,14:36 WIB
Puluhan Kepala OPD Akan Ikuti Tes Pemaparan Makalah dan Wawancara
Kamis 18-12-2025,14:45 WIB
38 Desa di OKU Belum Cairkan Dana Desa Earmark Tahap II 2025
Kamis 18-12-2025,11:17 WIB
Isuzu D-Max Diesel 2026: Analisis Penantang Rasional Toyota Hilux di Kelas Double Cabin.
Kamis 18-12-2025,11:01 WIB
Jaksa Dalami Peran Erwin Thang, dan Bos yang Pekerjakan Terdakwa Angkut Batubara Ilegal
Terkini
Kamis 18-12-2025,19:42 WIB
Digagas Dr. Hj. Nurmalah, Buku Ini Jadi Alarm Keras Kekerasan Perempuan-Anak di Sumsel
Kamis 18-12-2025,16:45 WIB
Wasekjen PKB : Muswil Sumsel Contoh Demokrasi yang Bermartabat dan Bermuafakat
Kamis 18-12-2025,16:37 WIB
Bonus Atlet Muba Cair, Bupati: Teruslah Berprestasi dan Harumkan Nama Muba
Kamis 18-12-2025,16:26 WIB
Kilang Pertamina Plaju Raih Dua Penghargaan di ICEA 2025, Tegaskan Komitmen CSR Berkelanjutan
Kamis 18-12-2025,16:20 WIB