Suami Istri Sandang Gelar Doktor, dari S-1 Sampai S-3 Kuliah Bareng di Tempat yang Sama

Selasa 20-12-2022,12:46 WIB
Reporter : Zen Bae
Editor : Zen Bae

Bang Min –sapa akrab karyawan SEG dan RBMG-- yang moncer mengelola Rakyat Bengkulu Media Grup dipercaya untuk membenahi Sumatera Ekspres Grup yang mulai ‘sakit-sakitan’ pada tahun 2015. Di tangannya Sumatera Ekspres Grup kembali menemukan gairah dan terus bertahan hingga sekarang.

Di kota pempek inilah, Bang Min dan istri memutuskan untuk kuliah lagi mengambil S-3. Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang yang dipilihnya. 

Unsri bukan perguruan tinggi sembarangan. Dikutip dari portal Unsri, perguruan tinggi ini berada di rangking 14 di Indonesia. Berarti tidak sembarangan orang bisa lulus untuk bisa kuliah di sini. Namun, Bang Min dan istri berhasil lolos dan berhak mengikuti perkuliahan S-3. 

Meski sibuk dengan urusan perusahaan, tapi Bang Min tak pernah surut untuk terus belajar menyelesaikan studi S-3. Dia pun harus rela bolak-balik Bengkulu-Palembang dan harus terpisah dari istri yang merupakan ASN di Provinsi Bengkulu.

Bang Min mengatakan dia dan istri harus menyelesaikan disertasi dalam kurun waktu lebih kurang lima tahun. Perjuangannya pun tidak gampang. Faktor kerja yang banyak menguras tenaga dan pemikiran, terkadang kerap menjadi batu sandungan untuk menyelesaikan studi.

Namun berkat kegigihan dan tekad yang kuat, semua rintangan dapat diatasi. 

“Jadi intinya untuk mengejar gelar doktor itu banyak caranya. Cuma yang menjadi agak langkah bagi kami karena kami bisa berbarengan suami istri menyelesaikan program studi doktor di Fakultas Hukum Unsri ini dalam waktu yang relatif agak lama. Lima tahun setengah mengerjakan bersama,” ujar Bang Min. 

Bang Min mengaku, selama mengerjakan disertasi tersebut, ia dan istri mengalami cukup banyak kendala terutama dalam hal membagi tugas.

“Banyak kendala, salah satunya ya waktu ya harus berbagi tugas. Kadang harus ke Bengkulu, kadang harus di Palembang. Ya kurang lebih begitulah,” ungkapnya.

Pria low profile yang hobi mancing di laut ini mengatakan, selain untuk menuntut ilmu setinggi mungkin, dia ingin apa yang dilakukan dapat memotivasi orang lain khususnya rekan kerja di SEG dan RBMG untuk terus belajar, agar bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Dikarenakan ilmu tak kan pernah lekang di makan waktu. Menjadi orang yang berpendidikan memang tidak mudah. Harus rela mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Tanpa tekad yang kuat, mungkin upaya menjadi orang yang berpendidikan tidak akan didapatkan.

“Pendidikan itu bukan sebuah produk seperti gelar, diploma, pekerjaan, atau uang yang dihasilkan; pendidikan itu suatu proses yang tak akan pernah berakhir,’’ ungkap Ban Min memberi motivasi.

‘’Intinya itu lebih ke untuk memotivasi atau menginspirasi kawan-kawan masih bisa belajar, jadi yang muda-muda ini jangan sampai ketinggalan, harus bisa juga,” lanjutnya. 

Bang Min menambahkan, untuk mengambil gelar doktor di Unsri bersama sang istri cukup banyak pertimbangan.

“Memilih S3 di Unsri ya banyak pertimbangan, terutama karena tugas di Palembang. Untuk misalnya harus ke universitas lain saya juga harus meninggalkan banyak tugas di daerah untuk menyelesaikan studi. Sementara di Palembang selain kuliah masih bisa menjalankan tugas,” tuturnya.

Selama menjalani siang terbuka doktoral, Bang Min cukup tenang dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang dilempar oleh sejumlah penguji. Tidak hanya itu, Bang Min juga terharu saat membahas  kutipan dari  Imam Syafi’i.

Kategori :