Manfaatkan Sampah Non-Organik, Ini Harapan Bank Sampah Kenanga!

Jumat 23-12-2022,20:54 WIB
Reporter : Adetia
Editor : Erika

“Jadi kita hargai sampah mereka itu berdasarkan harga dari pengepul, kan harga dari pengepul juga kadang naik turun jadi kita mengikuti itu. Biasanya untuk botol yang bersih kita hargai 3500 perkilo nya, kalau yang kotor 2000 per kilo, tergantung dari pengepulah pokoknya. Paling tinggi tabungan nasabah itu 300 sampai 400 ribu itu mereka nabung kaleng dan botol,” terangnya.

 

Selain itu, Nyimas menjelaskan jika sebagian sampah non-organik yang mereka kumpulkan tidak dijual melainkan dibuat menjadi keterampilan tangan.

 

“Sampah ini sebagian kita jual ke pengepul dan sebagian lagi kita buat kerajinan atau keterampilan, kalau keterampilan biasanya tergantung trand nya apa. Misalkan koran, kita buat dari koran bisa kita jadikan tas dan juga kalung seperti yang kita kasih ke Wawako tadi,” jelasnya.

 

Hasil kerajinan tangan yang dibuat oleh anggota Bank Sampah Kenangan sendiri dijual dengan harga mulai dari Rp. 10 ribu hingga paling tinggi dibandrol dengan harga Rp. 200 ribu.

 

“Tapi untuk fokus yang benar-benar untuk ekonomi warga itu produk andalan kita adalah koran, tadi juga kita baru launching tas yang dibuat dari karung goni. Kita jual kerajinan ini mulai dari kisaran 10 ribu sampai yang paling mahal 200 ribu,”

 

Kami berharap Bank Sampah Kenanga ini bisa terus berkembang dan sekaligus membantu menaikkan ekonomi serta menjadi argowisata untuk Kota Palembang.

 

“Harapannya bisa dapat bantuan dari Pemerintah, karena kita di sini sedang membutuhkan motor caesar ya untuk mengangkut sampah-sampah nya ini. Kami juga berharap agar Bank Sampah Kenanga bisa membantu menaikkan ekonomi Palembang, serta bisa menjadi argowisata nantinya. Dan alhamdulillah tadi sudah mendapatkan bantuan sebanyak 10 juta dari bu Fitri pribadi,” tandasnya. (*)

Kategori :