Lalu yang kedua, peningkatan pasokan melalui perluasan Kerjasama Antar Daerah atau KAD diantaranya Kota Lubuklinggau dan Kota Palembang dengan Rejanglebong (Bengkulu) untuk komoditas cabai merah,” lanjutnya.
“Ketiga, medernisasi pertanian dengan bantuan alsintan (tractor, cultivator, pompa), mesin pengolahan pupuk organik, serta sarana digital framing (alat deteksi cuaca, alat pemupukan otomatis).
Dan yang keempat, peningkatan produksi melalui Gerakan Tanam dengan penyaluran 78.000 benih cabai merah, implementasi green house produk hortikultura, serta edukasi 1.000 petani milenial,” tambahnya.
Diharapkan program unggulan tersebut dapat mendorong keluarga mandiri pangan mengubah mindset masyarakat dari pembeli menjadi penghasil, melalui GSMP, setiap rumah tangga didorong untuk bisa memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan melalui pemberian bibit, edukasi keahlian bercocok tanam, serta penanganan pasca panen.
BACA JUGA:Minibus Terbakar di Samping Bank BNI Palembang, Ini Penyebabnya
Bank Indonesia bersama TPID senantiasa beesinergi dan berinovasi dalam menjaga stabilitas harga melalui penguatan implementasi kerangka 4K yakni ketersedian pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif.
GNPIP tentunya berupaya mengoptimalkan langkah pengendalian harga terutama melalui pengelolaan suplai pangan, termsuk mendorong produksi menuju ketahanan pangan yang integratif dan masif guna mendukung tercapainya sasaran inflasi.*