PALEMBANG, Palpos.ID - Lorong Bintara, Kelurahan Kuto Batu, Ilir Timur II, Palembang menyulap kampung menjadi Kampung Jamu.
Menariknya, jamu tersebut diciptakan oleh warga melalui ilmu turun menurun yang akhirnya sukses dipasarkan di Palembang.
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kampung Jamu sudah memasarkan produknya tidak hanya di Palembang saja namun, namun juga sudah dijual secara online hingga tembus pasaran luar kota.
Hingga berhasil meraup penghasilan hingga Rp300 ribu per hari, jumlah tersebut didapatkan melalui penjualan jamu bentuk kemasan botol.
BACA JUGA:Simpan Senpira Dalam Tas, Pria Asal Teluk Gelam OKI Diringkus Polisi
Koordinator UMKM Kampung Jamu, Dian Lestari Ekawati mengaku saat ini komunitas jamu di wilayah tersebut telah berkembang dengan menjual bentuk kemasan botol dengan harga mulai dari Rp5.000 per 100 mililiter.
"Kita ada banyak kemasan, sesuai dengan ukuran, kalau yang satu liter itu berkisar Rp60.000," ujar Dian.
Dian mengatakan, perkembangan usaha jamu itu tidak terlepas dari peran Bank Sumsel Babel (BSB).
Dia menerangkan bahwa Komunitas Kampung Jamu sendiri telah menjadi UMKM binaan BSB sejak tahun 2021.
BACA JUGA:Bejat, Pria Ini Cabuli Dua Bocah Ingusan, Begini Kronlogisnya...
"Total sekarang ada 23 orang, itu semuanya warga di kampung ini," sambungnya.
Sementara Direktur Utama BSB, Achmad Syamsudin menegaskan bahwa pihaknya terus membantu dalam pertumbuhan UMKM.
Tidak hanya dari segi keuangan (KUR), BSB juga membantu mulai dari pembinaan sampai pada pemasaran produk.
"Bahkan UMKM jamu ini juga akan kita bantu untuk merambah ke penjualan digital," ujar Syamsudin.
BACA JUGA:Ini Deretan Bansos dan Subsidi Dikucurkan 2023, Termasuk Bantuan Sepeda Motor Listrik Rp7 Juta